Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN KITA: Belanja Pemerintah Terkontraksi 1,4 Persen, Ini Penyebabnya

Pertumbuhan negatif ini disebabkan oleh realokasi belanja barang dan belanja perjalanan dinas yang terhenti.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar -1,4 persen hingga April 2020.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan pertumbuhan negatif ini disebabkan oleh realokasi belanja barang dan belanja perjalanan dinas yang terhenti.

"Belanja barang langsung berhenti dan didorong ke bantuan sosial," ungkap Suahasil dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Rabu (20/05/2020).

Belanja barang mengalami kontraksi 18,8 persen menjadi Rp52,9 triliun. Belanja operasional dan nonoperasional juga terkontraksi sebesar 25,5 persen menjadi Rp26,7 triliun, dibandingkan Rp34,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Belanja perjalanan dinas juga terkontraksi hingga 47 persen menjadi Rp5 triliun, dibandingkan Rp10,6 triliun pada periode tahun lalu.

"Ini adalah bentuk efisiensi dan akan berlanjut ke depan sesuai dengan kondisi Covid-19," tegas Suahasil.

Selain itu, anggaran belanja ini menjadi sumber efisiensi untuk mendukung bansos dan belanja kesehatan serta bantuan dunia usaha yang menjadi fokus pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper