Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tantangan Pebisnis Angkutan Barang Jelang Lebaran saat Pandemi

Pengusaha angkutan barang melalui darat dipastikan menghadapi sejumlah tantangan menjelang Lebaran 2020 di tengah pandemi virus Covid-19.
Truk sarat muatan atau over dimension over load (ODOL) melintas di jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk sarat muatan atau over dimension over load (ODOL) melintas di jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang melalui darat dipastikan menghadapi sejumlah tantangan menjelang Lebaran 2020 di tengah pandemi virus Covid-19, salah satunya kebandelan masyarakat yang tetap melakukan mudik padahal sudah dilarang pemerintah.

Ketua Bidang Angkutan Barang DPP Organda Ivan Kamadjaja mengatakan saat ini pengusaha angkutan barang menghadapi tantangan karena kebiasaan tradisi mudik yang selama ini dilakukan.

"Adanya larangan ini, artinya seberapa patuh masyarakat terhadap larangan mudik ini, sehingga penyebaran populasi masih sulit diprediksi, saat ini masih saja ada masyarakat mencoba mudik meski sudah ada larangan," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (18/5/2020).

Menurutnya,  dengan adanya masyarakat yang masih membandel melakukan mudik artinya terdapat kemungkinan ramainya jalur darat yang didominasi para pemudik padahal sudah ada larangan. Sementara itu, pembatasan angkutan barang yang biasanya dilakukan jelang Lebaran sudah dihapus.

Seharusnya, terang Ivan, lonjakan kendaraan pribadi tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya, karena mudik dilarang dan angkutan barang diperbolehkan beroperasi normal.

Tantangan lain, lanjutnya, terkait dengan karyawan yang tetap ingin mudik sementara aktivitas operasional distribusi barang tetap berjalan normal. Para pengemudi ini sudah biasa menghadapi libur Lebaran dan perlu ada upaya tambahan agar tidak melakukan mudik dan bekerja seperti biasanya.

Sementara, terkait dengan lonjakan angkutan barang jelan Lebaran, pada periode ini tidak terjadi lonjakan. Pasalnya, lonjakan angkutan barang sudah mengalami kenaikan volume pengiriman menjelang akhir Maret dan April 2020.

Dengan demikian, imbuhnya, aktivitas distribusi barang saat ini sudah mulai menurun, karena pabrik-pabrik sudah mengantisipasi pengiriman barangnya sejak Maret-April 2020. Dia sudah mengecek ke berbagai pabrik-pabrik, distributor, serta toko-toko seluruhnya masih buka dan melakukan aktivitas bisnis dalam kondisi normal, tidak ada libur Lebaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper