Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Thailand Thai Arways semakin dekat dengan kebijakan rehabilitasi, menyusul banjir dukungan dari berbagai pihak di pemerintahan. Wacana rehabilitasi terhadap perusahaan ini pertama kali muncul dalam rapat parlemen Selasa (12/5/2020) pekan lalu.
"Sebagian kementerian, secara prinsip, sepakat dengan ide bahwa Thai Arways harus direhabilitasi," ujar salah seorang pejabat kunci di pemerintahan Thailand seperti diwartakan Bloomberg yang dikutip, Senin (18/5/2020).
Thai Arways ditaksir terlilit hingga 92 miliar baht (setara US$2,9 miliar). Menurut rekapitulasi Bloomberg, 78 persen dari utang tersebut melibatkan mereka dengan investornya sendiri.
Sebagian pemberi utang seperti Tris Rating Co., sebenarnya telah memberikan dispensasi berupa potongan bunga pembayaran. Namun, kondisi penerbangan Thailand yang serba sulit bikin Thai Arways tetap tak bisa melunasi lantaran pendapatan pun semakin minim.
Kondisi utang tak lunas tersebut semakin mempersulit Thai Arways. Pasalnya, sejak 2013 neraca tahunan mereka terus menerus menampakkan kerugian.
"Saat ini para pemberi utang kepada Thai Arways sedang menyimak kelanjutan wacana rehabilitasi ini," ujar ekonom Khasikornbank Pcl Thiti Tantikulanan seperti dikutip Bloomberg.
Secara jumlah kasus, Covid-19 di Thailand sebenarnya tak seburuk negara-negara tetangganya. Kendati jumlah kasus mencapai 2.028 per Senin (18/5/2020), 2.856 di antaranya telah dinyatakan sembuh. Adapun, jumlah kematian di Negeri Gajah Putih berada di angka 56 jiwa.