Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak jajaran direksi badan usaha milik negara. Kali ini, giliran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Berdasarkan surat keterangan yang diterima Bisnis, tidak hanya merombak jajaran direksi tetapi juga mengubah beberapa nomenklatur jabatan direksi PLN. Staf Ahli Kementerian BUMN Arya Sinulingga pun membenarkan adanya penyegaran direksi di PT PLN.
“Jadi setelah kami tetapkan dirut dan wadirut kemarin, kemudian kami lihat evaluasi yang terjadi dan minta masukan dari Pak Dirut, maka dilakukan perubahan di organisasi, supaya lebih fokus dan penyegaran di orang-orangnya juga. Begitu,” ujar Arya, Kamis (14/5/2020).
Kementerian BUMN memberhentikan Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1, Djoko Rahardjo Abu Manan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2, Muhammad Ali sebagai Direktur Human Capital Management, dan Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Regional Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.
Kemudian, mengubah beberapa nomenklatur jabatan, yaitu Direktur Pengadaan Strategis 1 menjadi Direktur Niaga dan Manajemen serta Direktur Pengadaan Strategis 2 menjadi Direktur Energi Primer.
Perombakan jajaran direksi PLN sekaligus membuat kiprah alumni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berakhir. Untuk diketahui, mantan Direktur Human Capital Manajemen PLN Muhamad Ali merupakan alumni BRI.
Muhamad Ali (kiri). - Istimewa
Ali yang sempat ditunjuk menjadi Plt Dirut PLN pada April 2019 berkarir di BRI sejak 1998. Ali sempat menjabat posisi Sekretaris Perusahaan mulai 2010 hingga 2015. Di BRI, Ali terakhir menjabat sebagai koordinator bisnis ritel BRI.
Pada Oktober 2015, Ali diangkat sebagai salah satu direktur PLN dan selanjutnya diangkat sebagai direktur human capital management PLN sejak 24 Juli 2017.
Penunjukkan Ali berselang dua tahun setelah Kementerian BUMN menunjuk mantan Direktur Utama BRI, Sofyan Basir sebagai Direktur Utama PLN pada Desember 2014. Di BRI, Sofyan menjabat posisi dirut sejak 2005.
Adapun di PLN, Sofyan diberhentikan pada April 2019 setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap PLTU Riau-1. Pada November 2019, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan vonis bebas atas tuntutan jaksa.
Mantan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. - ANTARA/Sigid Kurniawan
Bersamaan dengan pengangkatan Sofyan sebagai Direktur Utama PLN, Kementerian BUMN juga menunjuk Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan. Sarwono merupakan alumni yang sudah berkarier di bank spesialis kredit mikro itu sejak 1976 dan menempati posisi direktur keuangan sebelum hijrah ke PLN.
Sarwono Sudarto (Kedua dari kiri). JIBI/Nurul Hidayat
Sarwono sudah lebih dulu hengkang dari PLN pada Desember 2019, bersamaan dengan penunjukkan Zulkifli Zaini sebagai direktur utama. Zulkifli sebelum menjabat direktur utama sempat menjadi anggota dewan komisaris PLN. Sebelum ke PLN, Zulkifli menjabat Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. periode 2010-2013.
Maka, setelah Muhammad Ali tak lagi menajdi direksi PLN, kiprah tiga serangkai BRI di PLN, berakhir.