Bisnis.com, JAKARTA – Pasar apartemen yang mengalami kemerosotan tajam selama kuartal I/2020 ditambah dengan kelebihan pasokan yang melanda tidak menyusutkan pengembang untuk memiliki rencana pembangunan apartemen atau properti berkonsep mixed use.
Berdasarkan riset Coldwell Banker Commercial, permintaan bersih apartemen di Jabodetabek mengalami penurunan cukup tajam pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan kuartal IV/2019.
Jakarta tercatat turun 68,8 persen, Bodebek turun 75,8 persen, dan Tangerang turun 45,1 persen. Selain itu, permintaan juga menurun di kota besar seperti Surabaya dan Denpasari yang masing-masing turun 62,4 persen dan 41 persen.
Sementara itu, berbanding terbalik dengan wilayah lainnya, Bandung dan Medan justru mengalami kenaikan permintaan yang cukup signifikan. Bandung mengalami kenaikan permintaan hingga 246,1 persen dan Medan mengalami kenaikan 63,8 persen.
Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan bahwa pengembang tetap akan memiliki rencana pembangunan apartemen karena hunian merupakan salah satu sektor yang kebutuhannya selalu ada, apalagi dengan konsep mixed use seharusnya proyek bisa lebih menarik.
“Kalau lokasi tepat, pasar ada, biayanya justified, pasti dong minat. Kan konsep terkini juga selalu berkembang, tidak selalu melulu seperti yang lama, jadi tunggu tanggal mainnya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/5/2020).
Baca Juga
Sebelumnya, Harun juga menyebutkan bahwa pasar apartemen tidak bisa dibilang sudah dalam keadaan jenuh. Hanya saja, pasar apartemen sedang dalam kondisi kelebihan pasok di lokasi-lokasi tertentu dan tidak sejalan dengan tingkat serapan di lokasi tersebut.
Sementara itu, kebutuhan akan apartemen tetap ada, termasuk di kota-kota besar yang belum mempunyai atau hanya memiliki sedikit apartemen.
“Peminat tinggal di apartemen itu sebenarnya besar karena biasanya apartemen letaknya di tengah kota. Akan lebih menarik kalau akses bagus, ada penunjang lifestyle,” katanya.