Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan harga bahan pangan saat momen ramadan terkendali sejalan dengan angka inflasi yang lebih rendah.
Airlangga mengatakan, inflasi pada April 2020 secara bulanan mencapai 0,08 persen, lebih rendah dibandingkan dengan perode yang sama tahun lalu. Inflasi secara tahunan juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan tahunn lalu
“Dari segi inflasi month to month [bulanan], kita 0,08 persen dan ini lebih rendah dari April tahun lalu dan juga inflasi year to year [secara tahunan] masih 2,57 [persen] dan lebih rendah daripada tahun lalu,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok melalui video conference, Selasa (5/5/2020).
Menurut Airlangga, harga sebelas komoditas bahan pangan pokokrelatif terkendali pada bulan Ramadan tahun ini. Dia mencontohkan, beras medium dan premium, yang masing-masing, berada pada level Rp11.750/kg dan Rp12.700/kg.
Begitu pula dengan daging sapi Rp117.900/kg, cabe rawit Rp34.700/kg, dan cabe merah Rp30.600/kg. Selanjutnya bawang merah Rp48.000,bawang putih Rp38.700/kg, dan minyak curah Rp12.200. Adapun harga komoditas seperti minyak goreng kemasan, ayam daging, dan telur ras relatif sama.
Airlangga menungkapkan, kenaikan tinggi sempat terjadi pada gula pasir. Namun saat ini harganya sudah berangsur turun, atau dari Rp18.050 menjadi Rp17.000.
“Diharapkan dengan stok bulog yang akan semakin banyak masuk ke pasar dan pengalihan dari sektor-sektor untuk masuk ke pasar akan terus turun,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa inflasi jelang Ramadan ini merupakan fenomena tidak normal. Dia menyebut, biasanya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa saat Ramadan meningkat.
"Tapi akibat pandemi Covid-19 ini, kita lihat pola inflasi melambat, permintaan barang dan jasa juga rendah,” jelasnya
Apabila melihat tren 5 tahun terakhir, angka inflasi Indonesia memang selalu melonjak ketika mendekati bulan puasa bagi umat muslim. Tak jarang lonjakan ini mulai tampak sejak 2-3 bulan sebelumnya.
Pada 2019 misalnya, setelah mengalami deflasi 0,08 persen pada Februari, Indonesia mengalami inflasi 0,11 persen pada Maret. Memasuki April, alias sebulan jelang Ramadan, angkanya melonjak menjadi 0,44 persen.