Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penerbangan di Tanah Air berkurang drastis sejak pandemi virus Corona melanda Indonesia mulai Maret 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan jumlah penerbangan yang dibatalkan di seluruh dunia mencapai 240.000 penerbangan pada periode Januari hingga Februari.
Sementara itu, sebanyak 1.000 pesawat maskapai AS berhenti beroperasi tahun ini. Menurutnya, kondisi yang sama juga terjadi di Indonesia.
"Di Indonesia sendiri dari 79.000, sekarang menjadi tinggal 70 penerbangan. Jadi semua perusahaan penerbangan tertekan luar biasa," ujar Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Badan Anggaran, Senin (4/5/2020).
Kalau dilihat dampak ekonominya, Sri Mulyani mengungkapkan sekitar 12.703 penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan di Indonesia pada periode Januari-Februari. Dari pembatalan tersebut, industri penerbangan kehilangan Rp207 miliar pada Januari hingga Februari saja.
Dari data Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Maret 2020 sebanyak 4,6 juta orang atau turun 20,84 persen dibanding Februari 2020.
Baca Juga
Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 50,44 persen menjadi 558,7 ribu orang. Selama Januari–Maret 2020 jumlah penumpang domestik sebanyak 16,7 juta orang atau turun 10,12 persen dan jumlah penumpang internasional sebanyak 3,4 juta orang atau turun 24,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.