Bisnis.com, JAKARTA – Kepercayaan bisnis di Inggris merosot paling dalam sepanjang sejarah pada kuartal I/2020 karena banyak kepala keuangan perusahaan memperkirakan tidak adanya pemulihan cepat dari dampak virus Corona.
Dilansir dari Bloomberg, rata-rata dari 104 chief financial officer (CFO) perusahaan yang disurvei oleh Deloitte mengatakan mereka memperkirakan pendapatan tahun ini menurut 20 persen dari perkiraan sebelumnya.
Sebagian besar dari mereka mengatakan tidak melihat adanya pemulihan permintaan ke level yang pernah dicapai pada masa sebelum pandemi virus corona hingga setidaknya kuartal kedua tahun 2021.
Hampir semua CFO mengatakan mereka tidak mau mengambil risiko ke dalam neraca perusahaan, meskipun selera risiko tetap di atas level terendah yang dicapai pada krisis keuangan tahun 2008 silam. Mereka juga berencana mengurangi belanja modal dan perekrutan.
"CFO memperkirakan lockdown mulai dilonggarkan pada Mei dan Juni dan permintaan di sektor mereka sendiri untuk mulai pulih akhir tahun ini," kata Ian Stewart, kepala ekonom di Deloitte, seperti dikutip Bloomberg.
"Tapi tidak ada harapan bahwa aktivitas bisnis akan kembali pulih dengan cepat,” lanjutnya.
Baca Juga
Terlepas dari tindakan kebijakan untuk mendukung pembiayaan perusahaan, responden melaporkan tekanan paling tajam dalam kondisi kredit sejak survei dimulai pada 2007.
Baik ketersediaan dan biaya utang memburuk, 30 persen perusahaan telah menggunakan atau berniat untuk mengakses fasilitas pembiayaan korporasi yang disediakan oleh Bank of England.