Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Bisnis Inggris Terjun Bebas di Kuartal I/2020

Kepercayaan bisnis di Inggris merosot paling dalam sepanjang sejarah pada kuartal I/2020 karena banyak kepala keuangan perusahaan memperkirakan tidak adanya pemulihan cepat dari dampak virus corona.
Suasana jalan Thames yang sepi di London, Inggris, Kamis (9/4/2020). Saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di unit perawatan kritis karena Covid-19, sejumlah pejabat menyusun rencana untuk memperpanjang masa lock down untuk mengendalikan krisis karena virus corona. Bloomberg/Simon Dawson
Suasana jalan Thames yang sepi di London, Inggris, Kamis (9/4/2020). Saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di unit perawatan kritis karena Covid-19, sejumlah pejabat menyusun rencana untuk memperpanjang masa lock down untuk mengendalikan krisis karena virus corona. Bloomberg/Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA – Kepercayaan bisnis di Inggris merosot paling dalam sepanjang sejarah pada kuartal I/2020 karena banyak kepala keuangan perusahaan memperkirakan tidak adanya pemulihan cepat dari dampak virus Corona.

Dilansir dari Bloomberg, rata-rata dari 104 chief financial officer (CFO) perusahaan yang disurvei oleh Deloitte mengatakan mereka memperkirakan pendapatan tahun ini menurut 20 persen dari perkiraan sebelumnya.

Sebagian besar dari mereka mengatakan tidak melihat adanya pemulihan permintaan ke level yang pernah dicapai pada masa sebelum pandemi virus corona hingga setidaknya kuartal kedua tahun 2021.

Hampir semua CFO mengatakan mereka tidak mau mengambil risiko ke dalam neraca perusahaan, meskipun selera risiko tetap di atas level terendah yang dicapai pada krisis keuangan tahun 2008 silam. Mereka juga berencana mengurangi belanja modal dan perekrutan.

"CFO memperkirakan lockdown mulai dilonggarkan pada Mei dan Juni dan permintaan di sektor mereka sendiri untuk mulai pulih akhir tahun ini," kata Ian Stewart, kepala ekonom di Deloitte, seperti dikutip Bloomberg.

"Tapi tidak ada harapan bahwa aktivitas bisnis akan kembali pulih dengan cepat,” lanjutnya.

Terlepas dari tindakan kebijakan untuk mendukung pembiayaan perusahaan, responden melaporkan tekanan paling tajam dalam kondisi kredit sejak survei dimulai pada 2007.

Baik ketersediaan dan biaya utang memburuk, 30 persen perusahaan telah menggunakan atau berniat untuk mengakses fasilitas pembiayaan korporasi yang disediakan oleh Bank of England.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper