Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Minta Pertamina Prioritaskan Minyak Lokal

Pertamina berencana mengimpor 10 juta barel minyak mentah.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyarankan Pertamina menyerap minyak mentah dalam negeri terlebih dahulu.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan sebagai mitigasi pelemahan konsumsi migas akibat pandemi Covid-19, pihaknya mendorong untuk memprioritaskan serapan minyak mentah dalam negeri untuk mengisi kebutuhan energi nasional.

Selain itu, Dwi mengatakan langkah itu sebagai mitigasi agar tidak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor hulu migas dan juga membantu keuangan negara dalam APBN.

Untuk itu, salah satu upaya yang akan dilakukan SKK Migas adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait dengan rencana impor crude yang sebelumnya dikemukakan.

Selain itu, mitigasi yang diupayakan saat ini dengan pasokan yang berlebih saat ini, Dwi mengatakan memaksimalkan pemanfaatan tanki dan kapal sebagai penyimpanan sementara.

"Prioritas pemanfaatan crude produksi dalam negeri, ini mungkin yang perlu koordinasi soal rencana impor Pertamina," katanya, Selasa (28/4/2020).

Adapun, Pertamina berencana mengimpor 10 juta barel minyak mentah. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan crude impor untuk menurunkan cost of goods sold (COGS) perseroan.

Selain itu, dia mengungkapkan pada saat ini, kondisi harga minyak mentah di domestik cenderung lebih tinggi, sehingga perseroan tidak bisa memaksa untuk menyerap seluruhnya dari domestik.

“Kami mengambil kesempatan minyak turun optimalkan storage yang ada. Kami beli 10 juta barel, demikian juga untuk gasoline 9,3 juta barel dan LPG 5 kali 44.000 metrik ton,” katanya.

Sementara itu, impor BBM ditempuh perseroan agar harga pokok penjualan (HPP) bahan pokok penjualan terpenuhi.

Selain itu, Nicke menambahkan, impor tersebut dalam rangka menjamin keamana pasokan dalam negeri, sehingga ketersediaan volume diamankan dengan memanfaatkan momentum untuk beli.

“Kalau tetap serap domestik ini berat, crude impor murah saat tepat meningkatkan stok untuk turunkan HPP,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper