Bisnis.com, JAKARTA — PT Alam Sutera Realty Tbk., masih percaya diri dalam menghadapi kondisi pasar properti yang melemah dengan tetap mempertahankan target prapenjualan atau marketing sales di sepanjang tahun ini sebesar Rp4 triliun.
Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Realty Tony Rudianto mengatakan bahwa pihaknya belum berencana merevisi target perusahaan pada tahun ini meskipun sentimen virus corona baru atau Covid-19 telah mengganggu industri properti.
"Saat ini kami belum merevisi target," ujar Tony kepada Bisnis, Selasa (28/4/2020).
Sepanjang kuartal I/2020, Alam Sutera meraih prapenjualan sebesar Rp540 miliar. Pihaknya mencatat bahwa sejumlah segmen properti seperti subsektor apartemen dan perkantoran turun pada periode Januari—Maret 2020.
Isu corona telah menyebabkan lambatnya prapenjualan Alam Sutera saat memasuki Maret atau saat kasus pertama mulai diumumkan di Indonesia. Padahal, prapenjualan pada Januari dan Februari dapat dibilang stabil.
"[Untuk merevisi target] kami akan pantau dulu perkembangan pandemi Covid-19 untuk 1 atau 2 bulan ke depan," tuturnya.
Baca Juga
Alam Sutera termasuk ke dalam 10 pengembang properti terbesar Tanah Air dengan aset yang saat ini mencapai Rp21,89 triliun. Tahun lalu, Alam Sutera mencatatkan raihan prapenjualan sebesar Rp3,11 triliun.
Tony mengaku bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi risiko agar dampak virus corona yang telah menjadi pandemi ini tak terlalu berdampak signifikan pada perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaga arus kas perusahaan dengan membatasi pembelanjaan modal. Hanya saja, tidak disebutkan berapa belanja modal yang disiapkan perusahaan.
Di sisi lain, untuk tetap menggenjot penjualan pada masa wabah Covid-19 ini, pihaknya akan lebih cenderung berhati-hati dalam merilis sebuah produk.
Perseroan telah menyiapkan produk yang dapat lebih mudah diterima oleh pasar dalam kondisi seperti ini. Pada kuartal I/2020, Alam Sutera telah meluncurkan klaster residensial dan peluncuran akan terus berlanjut dengan memperhitungkan kondisi pasar.
