Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pengelola pusat perbelanjaan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk bertahan di tengah wabah corona yang melanda Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, hal itu tak lepas dari kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan social distancing dan pemerintah daerah yang melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan demikian, para pengelola mal harus melakukan penutupan operasional sementara.
“Kemungkinan ada [pengelola mal] yang bangkrut, jelas ada. Tetapi untuk saat ini belum ada, sebab baru sebulan penutupannya. Kita tidak tahu ke depannya seperti apa. Sekarang saja sudah banyak yang megap-megap karena biaya operasional tetap harus dikeluarkan, sementara malnya tutup,” katanya kepada Bisnis, Selasa (28/4/2020).
Dia mengatakan, para pengelola mal masih kesulitan untuk meraba-raba bagaimana operasional dan kondisi bisnisnya pada beberapa bulan ke depan. Dia mengatakan, saat ini para pengelola mal, masih diliputi ketidapastian bisnisnya akibat wabah corona.
“Memang ada perkiraan bahwa Juni sudah mereda wabah coronanya. Tetapi kita tidak tahu apakah setelah itu kita bisa benar-benar bersih dari corona. Apakah ada potensi juga gelombang kedua corona? Lalu ketika mereda, apakah PSBB juga akan sepenuhnya dicabut oleh beberapa daerah? Belum lagi jika ada perubahan gaya berbelanja yang drastis dari masyarakat pascapandemi,” katanya.
Dia menambahkan, sebelum adanya wabah corona, tiap pengelola mal pun punya utang yang berbeda-beda. Ada yang besar dan kecil. Hal itu menurutnya akan menentukan daya tahan pengelola dalam menghadapi pandemi corona ini.
Baca Juga
Terlebih, saat ini beberapa pengelola mal juga telah memberikan keringanan pembayaran sewa kepada para tenant penyewa. Meskipun, secara operasional, biaya yang dikeluarkan pengelola mal tidak mengalami penurunan yang signifikan meskipun malnya mengalami penutupan sementara.
Dia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun APPBI hingga Jumat 24 April 2020, terdapat sekitar 197 mal yang melakukan penutupan sementara akibat wabah corona di seluruh Indonesia.