Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi investasi pada tahun 2020 diproyeksikan tidak akan mungkin mencapai Rp800 triliun apabila pandemi Covid-19 tidak kunjung usai hingga Agustus mendatang.
"Kalau berlanjut hingga Agustus pasti di bawah Rp800 triliun tetapi angka pastinya berapa saya belum hitung," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kamis (23/4/2020).
Untuk diketahui, BKPM masih memproyeksikan bahwa realisasi investasi pada 2020 masih bisa mencapai Rp817 triliun apabila pandemi berakhir pada Juli dan situasi kembali kondusif pada Agustus.
Per kuartal I/2020, realisasi invesasi telah mencapai Rp210,7 triliun dari target awal sebesar Rp886 triliun.
Bahlil mengatakan target baru dan proyeksi realisasi investasi ini ditentukan berdasarkan 3 hal antara lain investasi exsisting yang sudah berjalan 60 persen, investasi yang baru dieksekusi dan tertunda karena Covid-19, dan rencana investasi yang sudah memiliki dana tetapi tidak tereksekusi.
Untuk mendorong realisasi investasi di tengah wabah Covid-19, pihaknya mendorong investor yang sebelumnya berencana untuk merealisasikan investasinya pada kuartal II/2020 ataupun kuartal III/2020, semuanya diajukan menjadi kuartal I/2020.
Baca Juga
Hal inilah yang mmnyebabkan realisasi investasi masih mampu bertumbuh hingga 8 persen (yoy) pada kuartal I/2020, meski memang terdapat kontraksi yang dalam pada PMA mencapai -9,2 persen (yoy).
Bahlil memcatat PMA melambat karena memang negara mitra sudah terkena Covid-19 terlebih dahulu dibandingkan Indonesia. Akhirnya, realisasi investasi asing pun cendering melambat pada akhir kuartal I/2020. Namun, dia memastikan bahwa tidak investor yang membatalkan investasi, hanya mundur dari jadwal awal.
Dari sisi perizinan, Bahlil mengatakan pihaknya banyak mengeluarkan izin kepada investor untuk mendukung penanaman modal. Harapannya, investor bisa langsung merealisasikan investasinya seketika pandemi Covid-19 berakhir.