Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BKPM Surati Sri Mulyani, Ada Apa Ya?

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyurati Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait penghematan anggaran di tengah Covid-19.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyurati Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait penghematan anggaran di tengah Covid-19.

Pemangkasan anggaran BKPM yang terlalu besar disebut bisa mengganggu kinerja BKPM dalam menjaga realisasi investasi tahun ini di atas Rp800 triliun.

Seperti diketahui, target realisasi investasi pada 2020 sudah dipatok di angka Rp886 triliun dan per kuartal I/2020 sudah terealisasi sebesar Rp210,7 triliun.

Merujuk pada Perpres No. 54/2020, anggaran BKPM dipangkas dari Rp585,47 miliar menjadi tinggal Rp452,05 miliar. Artinya, terdapat penghematan anggaran pada BKPM sebesar Rp133,42 miliar.

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa anggaran BKPM yang akan dipangkas mencapai Rp191 miliar.

Sebagai respon, BKPM pun menyurati Kemenkeu dan mengusulkan agar jumlah anggaran yang dipangkas hanya sebesar Rp61 miliar.

Data BKPM menunjukkan ada beberapa item yang tidak dapat dihemmat antara lain opersional kantor pusat dan perwakilan BKPM di luar negeri, dana dekonsentransi, dana peningkatan peringkatan EODB, hingga dana untuk pengembangan potensi daerah dan UMKM.

Dengan ini, Bahlil meminta agar anggaran BKPM tetap terjada di nominal Rp523,95 miliar.

"Kalau anggarannya dipangkas akan sangat susah bagi kami untuk membayar gaji. Bagaimana akan melakukan asisten dan promosi? Bisa jadi kita akan tarik pegawai kita di perwakilan luar negeri untuk sementara waktu," keluh Bahlil, Kamis (23/4/2020).

Dalam skenario BKPM, bila Covid-19 berlanjut hingga Mei, maka target realisasi investasi bakal berada di nominal Rp850 triliun dan akan menjadi Rp817 triliun bila pandemi berlanjut hingga Juli.

Kedua nominal ini tidak mungkin tercapai apabila anggaran dipangkas terlalu besar hingga Rp191 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper