Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memperluas cakupan sektor riil yang akan mendapatkan paket stimulus perpajakan, terkait dengan dampak pandemi virus corona (Covid-19).
“Kami ingin menyampaikan paket terkait sektor riil. Sektor yang mendapat stimulus perpajakan. Ada beberapa yang diputuskan terkait KUR, PNM, dan pegadaian,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (22/4/2020).
Dia menjelaskan terkait dengan PPh pasal 21, 22 dan 25, sektor yang akan mendapatkan paket stimulus tersebut diperluas.
“Jumlah KBLI ada 440 KBLI dan jumlah usulan tambahan 761 KBLI, termasuk 118 KBLI yg merupakan perluasan isentif. Jadi total 1.083 KBLI dan juga terkait perusahaan di kawasan berikat di dalam PMK 23,” tuturnya.
KBLI merupakan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia yang digunakan sebagai rujukan untuk mengklasifikasikan aktivitas atau kegiatan ekonomi ke dalam beberapa lapangan usaha/bidang usaha yang dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa.
Airlangga menjelaskan perincian masing-masing sektor sudah ada yang masuk PPh 21, 22, 25 dan ada tambahan industri yang terkait dengan sektor kesehatan ataupun fasilitas kepabeanan dan cukai yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan pembebasan bea masuk untuk barang-barang yang diperlukan seperti alat kesehatan, tes kit, APD, hand sanitizer.
Sektor yang tercakup itu penambahan sektor pertanian kehutanan perikanan ada 100 KBLI. Kemudian, sektor pertambangan dan penggalian ada 27 KBLI, industri pengolahan 127 KBLI, pengadaan gas listrik gas uap air panas dan air dingin 3 KBLI, dan pengelolaan air limbah daur ulang sampah 1 KBLI.
Selanjutnya, sektor konstruksi 60 KBLI, perdagangan besar eceran reparasi peralatan mobil dan sepeda motor 193 KBLI. Kemudian pengankutan dan pergudangan 85 KBLI.
Berikutnya, sektor penyediaan akomodasi makan minum 27 KBLI, informasi dan komunikasi 36 KBLI, aktivitas keuangan dan asuransi 3 KBLI, Real eastate 3 KBLI, dan servis jasa profesional ilmiah dan teknis 22 KBLI.
Selain itu, juga ada sektor aktivitas penyewaan gudang usaha, tenaga kerja, termasuk pariwisata itu sebanyak 19 KBLI, pendidikan 5 KBLI, kesehatan manusia dan aktivitas sosial 5 KBLI, industri pariwisata kesenian hiburan dan rekreasi 52 KBLI, dan aktivitas jasa lain 3 KBLI, serta perusahaan di kawasan berikat.
Dalam rapat terbatas mengenai mitigasi dampak Covid-19 kepada sektor riil melalui video conference, Rabu (22/4/2020), Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya menghitung dengan cepat sektor riil yang terdampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya, skema bantuan harus diberikan dengan trasnparan dan terukur agar semua dapat bertahan dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dia menyampaikan bahwa sektor riil mengalami pukulan cukup kuat karena pandemi Covid-19. “Sektor apa mendapatkan stimulus apa dan bisa menyelamatkan tenaga kerja berapa semua dihitung. Saya minta diverifikasi detail, dievaluasi secara berkala, sehingga efektivitas stimulus ekonomi betul-betul bisa dirasakan sektor riil,” kata Presiden.