Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Waspada Anomali di Sektor Pangan

Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan diwarnai oleh penurunan daya beli masyarakat di sektor pangan akibat adanya wabah corona.
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional/Antara
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang Ramadan, pemerintah harus mempercepat implementasi distribusi bantuan sosial untuk membantu konsumsi masyarakat.

Pasalnya, pada Ramadan dan Lebaran tahun ini permintaan masyarakat terhadap pangan berpotensi menurun karena pendapatan masyarakat yang berkurang akibat wabah corona.

Ekonom CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan selain mengamankan pasokan pangan,  pemerintah juga perlu fokus pada kebijakan peningkatan daya beli dan konsumsi masyarakat.

“Kalau di pangan sebetulnya masalahnya sama soal supply walaupun untuk tahun ini demand tidak sebesar tahun tahun sebelumnya karena ada pandemi Covid-19 untuk pangan. Biasanya jelang Ramadan permintaannya tinggi karena orang ingin beli macam-macam. Nah sekarang agak sedikit turun,” ujarnya, Jumat (17/4/2020).

Untuk itu dia menilai perlu adanya dorongan dari sisi penyaluran bantuan sosial, untuk menjaga agar daya beli masyarakat tidak terlalu jatuh

Menurutnya, selama ini jika masuk Ramadan dan Lebaran, permintaan masyarakat akan pangan biasanya akan meningkat. Namun, dikarenakan adanya wabah virus corona, yang menyebabkan maraknya PHK dan pekerja yang dirumahkan, maka hal ini mempengaruhi kemampuan belanja masyarakat.

“Keberadaan Ramadan biasanya bisa membantu dari sisi ekonomi karena adanya kenaikan konsumsi,” lanjutnya

Dalam hal ini salah satu upaya untuk meningkatkan demand masyarakat adalah dengan percepatan implementasi bansos dan bantuan langsung tunai alias BLT.

Ya itulah makanya yang kemarin yang direspon pemerintah bansos sampai ke perppu itu tujuannya untuk dorong permintaan, termasuk cash transfer,” katanya.

Selain itu, untuk kelas menengah ke atas, stimulus relaksasi pajak juga dianggap cukup bisa membantu  meringankan beban kelompok masyarakat tersebut.

“Jadi saya pikir kemarin responsnya pemerintah sudah baik tinggal masalah implementasi. Karena ini sekarang perlu ekesekusi yang cepat. Sebagian besar yang hilang mata pencahariannya kan makin banyak,” jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya, yang paling utama dilakukan pemerintah saat ini adalah pengendalian wabah Covid-19.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper