Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan optimistis pembangunan Bandara Kediri akan meningkatkan konektivitas udara di wilayah Jawa Timur.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan saat ini di Jawa Timur terdapat enam bandara yang beroperasi. Keenam bandara tersebut telah melayani 16 persen pergerakan pesawat secara nasional, tetapi angka tersebut masih kurang dari pertumbuhan nasional.
"Oleh karena itu, bandara baru ini diharapkan dapat meningkatkan tren pertumbuhan penerbangan di wilayah Jawa Timur,” kata Novie dalam siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Dia menuturkan pembangunan Bandara Kediri yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam, Tbk, akan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Penetapan lokasi juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. 28/2020 pada 4 Februari 2020.
Bandara Kediri, lanjutnya, direncanakan memiliki fasilitas landas pacu (runway) 3.300 x 45 m2 dan dilengkapi fasilitas penunjang seperti PKP-PK serta fasilitas sisi darat (terminal penumpang, terminal kargo, parkir kendaraan). Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare.
Novie menuturkan pada pembukaan nantinya Bandara Kediri tahap pertama sudah dapat menampung sekitar 2,5 juta penumpang per tahun dan runway bisa melayani hingga sembilan pergerakan pesawat pada jam sibuk.
Baca Juga
“Kami berkeyakinan bahwa kediri dapat menjadi sentra ekonomi baru di Jawa Timur. Kami mengapresiasi pembangunan bandara baru ini untuk dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh Kota Kediri,” ujarnya.