Bisnis.com, JAKARTA - Pencanangan Pembangunan Bandar Udara Internasional Kediri di Kabupaten Kediri diresmikan secara virtual pada Rabu (15/4/2020) oleh menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan.
Menko Luhut yang juga menteri Perhubungan ad interim menjelaskan bahwa pengerjaan proyek tersebut telah direncanakan sejak 2 tahun yang lalu dan prosesnya berjalan cukup panjang.
“Ini adalah hal yang bersejarah untuk Indonesia, untuk pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta. Walaupun dengan adanya wabah Covid-19, sesuai arahan Presiden, harus tetap optimis, harus kerja keras, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ujar Luhut melalui keterangan resmi, Rabu (15/4/2020).
Proyek Skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited, sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu dengan bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
Menko Luhut mengatakan bahwa Bandara Baru Kediri ini akan meningkatkan persaingan nasional dan konektivitas Kediri.
Seperti diketahui, Bandara Internasional Kediri ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun di awal pengoperasiannya dan akan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate.
Baca Juga
Bandara ini juga akan dilengkapi landasan pacu sepanjang 3.300 meter, sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional.
Bandara Internasional Kediri ini juga diperuntukkan melayani keperluan ibadah haji dan umroh, sehingga memudahkan keberangkatan jamaah haji dari beberapa daerah di wilayah Selatan, Jawa Timur.
Luhut memperhitungkan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur yang kurang lebih mencapai 40 juta orang, Bandara Baru Kediri ini akan memberikan pengaruh yang besar. Terlebih, bandara ini akan berstatus internasional juga sehingga dapat membantu koordinir haji untuk daerah Selatan Jawa Timur.