Bisnis.com, JAKARTA — PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) optimistis dapat mencatatkan angka ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp450 miliar sampai akhir tahun.
Perseroan melalui anak usahanya di bidang budidaya perikanan, PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) dan PT Suri Tani Pemuka (STP), melakukan ekspor di tengah pandemi virus corona.
Adapun tahun ini ISI telah beberapa kali lepaskan ekspor produk olahan sidat, dan kini 12 ton produk dengan nilai ekspor sebesar Rp5,6 miliar akan didistribusikan ke Jepang.
Sementara itu, selama April STP akan mengekspor produk olahan tilapia ke Taiwan dan Amerika dengan nilai total Rp27 miliar dan produk olahan udang senilai Rp23 miliar yang akan diekspor ke Amerika dan Jepang.
Head of Aquaculture Division Japfa Group Ardi Budiono mengatakan walaupun Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19, komitmen Japfa untuk terus menjaga rantai pasokan pangan tetap dijalankan.
Menurut Ardi, pelepasan ekspor kali ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Japfa terhadap pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara. Dia menyebut operasional dijalankan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan semua pihak.
"Ekspor merupakan langkah strategis yang diambil Japfa saat ini untuk membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia agar tetap berjalan dengan baik di tengah pandemi global Covid-19," katanya melalui siaran pers, Senin (13/4/2020).
Ardi mengemukakan perseroan percaya bahwa kualitas mutu produk yang dimiliki perseroan mampu bersaing di pasar internasional, yang dibuktikan dengan telah dikantonginya berbagai sertifikasi internasional, seperti Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), Food Safety System Certification (FSSC) 22000, Best Aquaculture Practice (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), The British Retail Consortium (BRC) dan Kosher Certification.
Tak hanya itu, tercatatnya nilai ekspor JAPFA pada komoditas perikanan yang telah mencapai Rp174 miliar walau baru memasuki bulan ke empat tahun ini juga menjadi bukti terjaganya kualitas mutu produk.
Melihat prospek bisnis tersebut, Ardi mengatakan perseroan akan selalu menjaga rantai produksinya dengan menerapkan standar produksi dan kualitas mutu internasional agar tetap dapat bersaing memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat di dalam dan luar negeri.
Dia menambahkan di tengah situasi pandemi saat ini, perseroan berupaya menjalankan komitmennya dalam menjaga ketersediaan pangan berprotein hewani dengan tetap mengikuti seluruh aturan dan anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Kami akan selalu berupaya mendukung pemerintah dalam memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional, dan dengan berbagai sertifikasi yang telah dikantongi, kami optimis dapat meningkatkan dan menembus angka ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp450 miliar di akhir tahun ini,” ujar Ardi.