Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan memanfaatkan oeprasional kapal tol laut untuk mendukung perlengkapan bagi para dokter dan petugas medis yang ada di pelosok daerah.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko mengatakan peran tol laut selama ini menjadi tumpuan pengiriman logistik khususnya ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan peralatan dan perlengkapan medis.
Dia berharap pemanfaatan tol laut untuk distribusi APD dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat membantu para dokter dan petugas medis dalam mencegah dan menekan jumlah penyebaran virus corona di Indonesia.
“Tol laut bisa kita manfaatkan untuk membantu distribusi barang di tengah pandemi virus corona. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi alat pelindung diri [APD] ke Tahuna, Sulawesi Utara,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (7/4/2020).
Wisnu menyebutkan spesifikasi APD yang dapat dikirimkan, yaitu penutup kepala (nurse cap), kacamata pelindung (safety google),pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), penutup telinga, jas lab/apron/cover all suit, sarung tangan, dan pelindung kaki/sepatu (sepatu boots/safety shoes).
Dia menuturkan tidak dipungkiri bahwa efek dari pendemi virus corona juga menghambat arus logistik. Tol laut juga dapat dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terhambat akibat pembatasan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan.
Saat ini, kapal yang melayani program tol laut terdapat 26 unit yang terdiri dari 14 kapal negara, 5 kapal milik PT Pelni, 5 kapal PT ASDP dan 2 kapal swasta dengan jumlah trayek sebanyak 26 trayek, 3 pelabuhan pangkal, 6 pelabuhan transhipment dan 90 pelabuhan singgah.