Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia mengakibatkan pergerakan penumpang di sejumlah pelabuhan merosot tajam, salah satunya di Pelabuhan Tengkayu Tarakan, Kalimantan Utara.
Kepala Bidang Perhubungan Laut dan ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Dinas Perhubungan Kaltara Datu Iman Suramanggala mengatakan kini penumpang yang singgah hanya sekitar 10 persen dari hari biasa antara 1.500 sampai 2.000 orang.
"Saat ini jumlah penumpang hanya berkisar antara 150-400 orang per hari," kata Iman, Selasa (7/4/2020).
Pihaknya mengaku tidak bisa melakukan penutupan sementara operasional pelabuhan, sesuai permintaan Wali Kota Tarakan. Hal tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan selaku regulator transportasi.
Dia menegaskan kewenangannya hanya sebatas pengendalian dan pembatasan penumpang. Adapun, yang berwenang untuk melakukan penutupan operasi adalah Kemenhub.
"Kami tidak punya kewenangan menutup pelabuhan. Hanya diperkenankan adalah pembatasan penumpang yang beraktivitas dan untuk logistik tetap dibuka," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, upaya yang sudah dilakukan oleh pengelola pelabuhan adalah sterilisasi kapal cepat reguler dan semua ruangan setiap hari. Adapun, penumpang yang singgah juga selalu didata untuk memudahkan melakukan penelusuran apabila ada warga yang terjangkit virus corona.
Dalam hal pengendalian Covid-19, imbuhnya, setiap penumpang diperiksa suhu tubuhnya, dan arahan dari Gubernur Kaltara agar Dinas Perhubungan mengadakan alat tes cepat (rapid test) untuk pemeriksaan penumpang kapal.