Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, Menperin Didesak Revisi Roadmap Industri Nasional

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melakukan perubahan roadmap industri nasional secepatnya mengingat peningkatan ancaman pandemi Corona (Covid-19).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Istimewa/Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Istimewa/Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melakukan perubahan roadmap industri nasional secepatnya mengingat peningkatan ancaman pandemi Corona (Covid-19).

Dia mengatakan perubahan itu perlu dilakukan karena kebutuhan konsumen dan pasar saat ini berubah dalam jangka pendek.

"Sebut saja, soal kebutuhan masker, APD, desinfektan, hand sanitizer dan produksi obat-obatan lainnya, termasuk kebutuhan vitamin bagi masyarakat," katanya saat rapat virtual antara Komisi VI DPR dan Menteri Perindutrian hari ini, Senin (6/4/2020).

Lebih lanjut anggota Fraksi PDIP itu menjelasakan bahwa saat ini ada sekitar 12 juta ton etanol, bahan baku untuk produksi hand sanitizer dan desinfektan yang bisa diproduksi industri swasta. Namun industri itu tidak punya izin produksi dan edar.

"Begitupun dengan RNI dan PTPN I, mampu memproduksi 800.000 ton. Dua BUMN ini minta diberikan izin produksi dan izin edar. Karena, itu harus ada manejemen krisis, termasuk perubahan roadmap industri," tambahnya.

Menurut Aria Bima, perubahan roadmap industri nasional mau tak mau juga berimbas pada anggaran Kemenperin dalam APBN 2020. Pasalnya, beberapa pos terpaksa dialihkan guna relokasi anggaran.
"Kalau ada produk-produk industri yang bisa dibuat di dalam negeri, mestinya tak perlu impor. Kecuali memang industri lokal tak bisa memproduksi," katanya.

Saat ini, lanjut Aria Bima, industri makanan bisa menjadi pertahanan yang kuat. Karena itu sekali lagi, harus ada desain baru soal roadmap industri nasional.

"Saya kira perubahan roadmap baru sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini, kebutuhan produksi untuk obat-obatan dan vitamin C sangat mendesak. Jadi perlu sinergi semuanya dan perlu sikap antisipasi," katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku sepakat dengan usulan perubahan roadmap industri nasional (redisigning industri) ke depan. Pastilah pengambilan kebijakan-kebijakan baru akan disesuaikan dengan transportasi baru terkait market.

"Biasanya juga dunia usaha lebih peka membaca situasi, termasuk soal potensi-potensi yang bisa dikembangkan ke depan," katanya. Namun demikian, kata Agus Gumiwang, pemerintah tentu akan "menyeleksi" pada sektor-setor industri apa saja yang harus didorong dan didukung agar industri itu bisa menjadi play maker pada tataran global.

"Saya sepakat. Ini waktu yang tepat untuk melakukan perubahan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper