Bisnis.com, JAKARTA – Progres konstruksi tempat karantina dan observasi penyakit menular di Pulau Galang telah mencapai 94,42 persen dan ditargetkan mulai beroperasi pada Senin (6/4/2020), pekan depan.
Presiden Joko Wododo menyampaikan bahwa terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama beberapa hari karena terkendala cuaca buruk sehingga pengiriman material menjadi terhambat.
"Fasilitas observasi dan penampungan atau karantina ini maksimal pada Senin [6/4/2020] sudah bisa dioperasikan. Memang ada keterlambatan kemarin sekitar 4 hari karena transportasi bahan-bahan material dalam pengiriman terkendala cuaca,” katanya melalui siaran pers, Rabu (1/4/2020).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan bahwa tempat karantina dan observasi penyakit menular di Pulau Galang bukanlah rumah sakit.
Adapun, kapasitas tampung fasilitas tersebut adalah 1.000 tempat tidur.
Pada tahap pertama akan dibangun dua gedung bertingkat dua untuk menampung 360 tempat tidur yang terdiri atas fasilitas observasi sebanyak 340 tempat tidur dan 20 tempat tidur merupakan fasilitas ruang isolasi intensive care unit (ICU).
Baca Juga
Sebanyak 340 tempat tidur fasilitas observasi itu akan diprioritaskan untuk orang dalam pengawasan (ODP) yakni sebanyak 240 tempat tidur dan 100 tempat tidur untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.
Pembangunan fasilitas di Pulau Galang itu berada di bawah supervisi Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya Tbk. dan PT Wijaya Karya Tbk. dengan konsultan manajemen konstruksi adalah PT Virama Karya.