Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Pandemi Corona di Sektor Properti

Sebelum adanya pandemi Corona, kinerja sektor properti sebenarnya sudah mulai menunjukkan tren yang positif setelah beberapa tahun belakangan ini cenderung stagnan. Namun, kinerjanya kini kembali meredup.
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Penyaluran KPR Tersendat

Pandemi virus Corona juga mengganggu transaksi di sektor perumahan dan tersendatnya penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).

Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengungkapkan salah satu faktor yang menyebabkan tersendatnya penyaluran KPR ialah menurunnya pendapatan sejumlah calon debitur sehingga sulit mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. 

Adanya sistem physical distancing dan bekerja dari rumah juga dinilai sangat berpengaruh terhadap permintaan dari konsumen yang kemudian akan berpengaruh pada penyaluran KPR.

“Walaupun kami tetap bekerja di lapangan, aktivitas dari pembelinya menurun. Penyaluran KPR pasti menurun. Sekarang karena orang tidak mengutamakan untuk membeli rumah” kata Endang, Senin (30/3/2020). 

Terkait hal ini, pengembang terutama yang mengembangkan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah meminta pemerintah dan perbankan untuk memberikan keringanan membayar cicilan dari pembeli ke perbankan. 

Direktur Utama PT Dafam Property Indonesia Billy Dahlan menyatakan sentimen virus Corona ini telah memperlambat ruang gerak transaksi jual beli properti dan mempengaruhi psikologis calon pembeli end user dan investor yang saat ini lebih memprioritaskan pada hal-hal yang lebih primer. 

“Dari sisi real estate ikut terdampak, diantaranya adalah adanya kendala penundaan pencairan KPR konsumen dari pihak bank rekanan,” ujar Billy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper