Penyaluran KPR Tersendat
Pandemi virus Corona juga mengganggu transaksi di sektor perumahan dan tersendatnya penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).
Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengungkapkan salah satu faktor yang menyebabkan tersendatnya penyaluran KPR ialah menurunnya pendapatan sejumlah calon debitur sehingga sulit mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan.
Adanya sistem physical distancing dan bekerja dari rumah juga dinilai sangat berpengaruh terhadap permintaan dari konsumen yang kemudian akan berpengaruh pada penyaluran KPR.
“Walaupun kami tetap bekerja di lapangan, aktivitas dari pembelinya menurun. Penyaluran KPR pasti menurun. Sekarang karena orang tidak mengutamakan untuk membeli rumah” kata Endang, Senin (30/3/2020).
Terkait hal ini, pengembang terutama yang mengembangkan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah meminta pemerintah dan perbankan untuk memberikan keringanan membayar cicilan dari pembeli ke perbankan.
Direktur Utama PT Dafam Property Indonesia Billy Dahlan menyatakan sentimen virus Corona ini telah memperlambat ruang gerak transaksi jual beli properti dan mempengaruhi psikologis calon pembeli end user dan investor yang saat ini lebih memprioritaskan pada hal-hal yang lebih primer.
“Dari sisi real estate ikut terdampak, diantaranya adalah adanya kendala penundaan pencairan KPR konsumen dari pihak bank rekanan,” ujar Billy.