Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran Dilarang, ASDP Pilih Fokus Angkut Logistik

Upaya tersebut ditempuh untuk memastikan perseroan tetap mematuhi segala kebijakan pemerintah dengan prioritas kepentingan nasional, tanpa mengesampingkan aspek bisnis.
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memilih fokus pada aktivitas logistik alih-alih angkutan penumpang saat pemerintah melarang masyarakat untuk mudik pada musim Lebaran 2020.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan upaya tersebut ditempuh untuk memastikan perseroan tetap mematuhi segala kebijakan pemerintah dengan prioritas utama kepentingan nasional, tanpa mengesampingkan aspek bisnis.

"Semua kebijakan pemerintah akan kami laksanakan, prioritas kami adalah kepentingan nasional. Selebihnya nanti kami pikirkan bersama," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (29/3/2020).

Dia menerangkan dari pembicaraan terakhir yang dibahas melibatkan ASDP, ketika mudik Lebaran dilarang karena virus corona (Covid-19), aktivitas logistik tetap berjalan seperti biasa.

Dengan begitu, ASDP akan berfokus mengurusi arus barang melalui pelabuhan penyeberangan. Hal ini mengingat aktivitas pelabuhan penyeberangan banyak membantu jalur logistik darat, ketika truk barang mengangkut logistik antarpulau.

"Dari pembicaraan terakhir yang berkembang, kemungkinan jalur logistik tetap dibuka. Namun demikian, jika pemerintah menghendaki lain, kami pasti akan mengikuti arahan pemerintah," urainya.

Dia menegaskan ASDP tidak akan menjadikan risiko penurunan pendapatan sebagai masalah, mengingat saat ini Indonesia tengah berperang dengan virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper