Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pandemi, Erick Thohir Minta Proyek 35.000 MW Tetap Jalan

Selain itu kebutuhan industri, PLN juga harus juga memenuhi kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik yang tengah digalakkan oleh pemerintah. 
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN meminta pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt tetap berjalan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus tetap mengerjakan proyek listrik 35.000 megawatt (MW) di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut penting dilakukan mengantisipasi kebutuhan listrik ke depan.

"Proyek strategis yang harus kita lakukan, ini ada dirut BUMN. Bagaimana proyek 35.000 megawatt tetap berjalan meski dengan adanya penurunan ekonomi," ujarnya, Senin (30/3/2020). 

Menurutnya, hingga kini masih ada daerah industri yang melaporkan pasiokan listrik yang kurang. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun telah memetakan kebutuhan listrik industri. 

Selain itu kebutuhan industri, PLN juga harus juga memenuhi kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik yang tengah digalakkan oleh pemerintah. 

"Kepala BKPM sudah memapping bagaimana kebutuhan di lahan industri yang bisa disinergikan. Jadi proyek tetap berjalan jangan sampai kita butuh listrik, adanya mobil listrik kouta terlambat lagi," tutur Erick.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menuturkan Covid-19 berdampak pada sejumlah pembangkit listrik yang akan tertunda pengoperasian di tahun ini. Hal ini dikarenakan lantaran bahan baku dan peralatannya sebagian besar didatangkan dari China dan beberapa negara lain yang kini terdampak virus.

Namun begitu, Kementerian ESDM belum membeberkan lebih lanjut pembangkit mana saja yang tertunda beroperasi. Saat in, pihaknya tengah mendata pembangkit yang mengalami keterlambatan untuk beroperasi. Selain itu, pendataan juga dilakukan terkait  kebutuhan impor dari negara yang terdampak Covid-19 ini. 

"Sekarang lagi di data. Nah dari sini yang kami cegah. Kalau pun delay karena sesuatu itu kita maklum lah," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper