Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: BUMN Siap Rugi Demi Layani Masyarakat

Menteri BUMN juga mengimbau masyarakat untuk untuk tetap berada di rumah dan mengurangi mobilitas di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) berada di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) berada di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pemerintah telah mengantisipasi sejumlah perusahaan BUMN yang berpotensi menderita kerugian rugi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Erick menegaskan persoalan keuntungan atau kerugian bukan menjadi fokus pemerintah saat ini. Dia memastikan kendati BUMN akan merugi, sejumlah BUMN akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.

“Masalah untung rugi jangan hari ini, yang pasti sudah saya sampaikan, seperti Angkasa Pura, Kereta Api Indonesia, harus siap rugi karena harus siap layani masyarakat,” jelasnya melalui konferensi jarak jauh, Selasa (24/3/2020).

Dia menambahkan tidak hanya dua BUMN di bidang transportasi tersebut yang akan tetap beroperasi. BUMN di jasa keuangan seperti perbankan akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Perbankan juga harus tetap buka, tapi bukan berarti rugi, apalagi kalau ada program bantuan langsung tunai [BLT] banyak perusahaan bank BUMN untuk salurkan, Telkom juga akan terlibat nanti,” jelasnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah dan mengurangi mobilitas di tengah situasi seperti ini. Berpulangnya sejumlah tokoh akademisi kedokteran karena pandemi virus corona menunjukkan betapa besarnya dampak virus ini terhadap masyarakat.

Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah masih menjauhi opsi karantina wilayah atau lockdown. Pemerintah akan tetap mengutamakan skema penjarakan sosial atau social distancing dalam mengontrol penyebaran pandemi global tersebut.

“Kalau tidak disiplin yang dirugikan adalah keluarganya sendiri. Ada Dirjen Kementerian meninggal, guru besar UGM meninggal, ini kan figur-figur yang diperlukan. Semua bisa terjangkit dan harus jaga dirinya masing-masing,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper