Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengaku belum memikirkan antisipasi kerugian kendati bakal membatalkan sebanyak 103 perjalanan kereta api (perka) hingga 2 April 2020 di tengah wabah virus corona (Covid-19).
VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan menuturkan dalam kondisi pandemi saat ini, kerja sama dalam mendukung kebijakan melawan virus corona lebih diutamakan. Perseroan belum merencanakan upaya untuk mempertahankan kinerja keuangan.
"Corona adalah masalah kita bersama. Prinsipnya kami dukung dulu yang sekarang ini kami hadapi, dengan mematuhi kebijakan pemerintah. Jadi belum ada memikirkan yang di luar itu [termasuk pendapatan]," kata Yuskal, Kamis (26/3/2020).
Operator kereta api pelat merah tersebut telah mengurangi jumlah perjalanan kereta api hingga 19,4 persen. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat sesuai dengan arahan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran virus Corona.
Dia menyebutkan KAI akan mengurangi sebanyak 103 perjalanan KA per hari hingga 2 April 2020, sehingga jumlah perjalanan KA perharinya turun dari 532 KA per hari menjadi 429 KA per hari.
Yuskal menambahkan pengurangan jumlah perjalanan KA ini dilakukan bertahap, mulai 21 Maret 2020 (Tahap 1), 26 Maret 2020 (Tahap 2), dan 1 April 2020 (Tahap 3). Adapun rincian KA yang dibatalkan sampai dengan tahap 3 adalah 72 KA Jarak Jauh dan 31 KA Lokal, sehingga jumlah perjalanan KA mulai 2 April 2020 tersisa 182 KA Jarak Jauh dan 247 KA Lokal per harinya.
Baca Juga
Menurutnya, jadwal yang kami batalkan adalah KA yang memiliki jadwal atau KA alternatif sehingga penumpang memiliki pilihan jadwal keberangkatan lain jika tetap memutuskan untuk berangkat.
KAI, lanjutnya, akan menghubungi penumpang melalui Contact Center KAI 121 terkait informasi pembatalan dan pengalihan jadwal perjalanannya. Dalam hal penumpang dialihkan ke KA lain dan mendapat kelas yang sama atau lebih tinggi, KAI tidak akan mengenakan penambahan bea.