Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan 120 Jembatan Gantung

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan 120 jembatan gantung yang bertujuan untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa.
Ilustrasi/pnpmmpdkabrejanglebong.blogspot.co.id
Ilustrasi/pnpmmpdkabrejanglebong.blogspot.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan pembangunan 120 jembatan gantung yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jembatan yang dibangun menggunakan anggaran tahun 2019 yang bertujuan untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh akibat dipisahkan oleh kondisi geografis Indonesia, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.

“Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (20/3/2020).

Adapun perincian 120 jembatan tersebut antara lain adalah 2 unit jembatan di Provinsi Aceh, 6 unit di Sumatera Utara, 2 unit di Riau, 5 unit di Sumatera Barat, 3 unit di Sumatera Selatan, 1 unit di Lampung.

Kemudian, 4 unit  jembatan di Banten, 28 unit di Jawa Barat, 9 unit di Jawa Tengah, 2 unit di Yogyakarta, dan 16 unit di Jawa Timur.

Lalu, 1 unit di Bali, 2 unit di Nusa Tenggara Barat, 5 unit di Nusa Tenggara Timur, 6 unit di Kalimantan Barat, 5 unit di Kalimantan Tengah, 9 unit di Sulawesi Selatan, 3 unit di Sulawesi Barat, 5 unit di Sulawesi Tengah, 2 unit di Sulawesi Tenggara, 1 unit di Sulawesi Utara, 1 unit di Maluku, dan 2 unit di Papua.

Menteri Basuki pun memastikan bahwa konstruksi jembatan gantung dirancang secara matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas.

"Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk dalam negeri," imbuhnya.

Diketahui, salah satu jembatan gantung yang dibangun dengan rangka baja dan beton berada di Kampung Kaye Distrik Agats Kabupaten Asmat, Provinsi Papua karena kondisi geografis daerah tersebut berupa rawa.

Jembatan gantung sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter dibangun untuk menghubungkan Kampung Keye menuju Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats.

Dengan anggaran Rp89,1 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya, pembangunan jembatan melibatkan pekerja lokal dari beberapa kampung di antaranya Kaye, Syuru, dan Aswet.

Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dari Pemerintah Daerah setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan.

Beberapa kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada beberapa pertimbangan di antaranya pemanfaatan jembatan di antaranya oleh pelajar sekolah dan pelaku ekonomi antardesa, jembatan pejalan kaki dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh, kondisi jalan akses memungkinkan untuk memobilisasi rangka jembatan, menghubungkan minimal dua desa, dan akses memutar apabila tidak ada jembatan cukup jauh atau minimal 5 kilometer.

Pada tahun ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah menganggarkan Rp710 miliar untuk membangun sebanyak 148 unit jembatan gantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper