Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Jembatan Gantung Sungai Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang menghubungkan Desa Nanga Dangkan dan Desa Lebak Napas.
Basuki mengatakan jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka.
Dia menuturkan, kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai.
Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.
“Pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah untuk lima tahun ke depan. Infrastruktur penting digenjot untuk konektivitas, khususnya di Kalimantan,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis di laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (14/2/2020).
Kementerian PUPR, imbuhnya, juga sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan jalan ke perbatasan. Dia menargetkan akses jalan perbatasan diharapkan bisa segera terhubung dan sudah diaspal seluruhnya.
Baca Juga
"Sekali lagi, infrastruktur dibangun hanya untuk mengejar ketertinggalan kita, dalam rangka menuju indonesia lebih baik, lebih sejahtera, khususnya di daerah perbatasan,” imbuhnya.
Jembatan Gantung yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga dengan panjang 84 meter dan lebar 1,8 meter.
Jembatan gantung itu diperuntukan khusus untuk pejalan kaki dan sepeda motor, dengan nilai kontrak Rp 3,9 miliar yang dikerjakan oleh CV Kapuas Baru menggunakan Rangka Baja Gantung.