Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Social Distancing, Trafik Jasa Kurir dari Layanan Ojol Diprediksi Meningkat

Terbatasnya ruang gerak masyarakat umum pascadiberlakukannya anjuran social distancing, diprediksi bakal mengerek aktivitas jasa kurir melalui layanan ojek online (ojol)
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) melihat trafik penggunaan jasa kurir dari layanan pesan-antar makanan dan barang akan mengalami peningkatan di tengah diberlakukannya social distancing.

Namun, Bendahara Amvesindo Edward Ismawan Chamdani mengatakan bahwa dirinya belum melihat terdapat potensi aplikasi ride hailing untuk mentransformasikan peran mitra pengemudi ojek daringnya dari pengangkut manusia menjadi pengangkut logistik.

“Belum ada info yang saya dengar mengenai angkut logistik, tetapi kalau melihat trafik penggunaan jasa kurir dari Gojek meningkat tajam khususnya layanan GoFood. eCommerce transaction meningkat, pemain logistik lainnya pasti mendapatkan trafik yang makin tinggi. GoSend termasuk layanan yangg terintegrasi ke dalam eCommerce secara tidak langsung juga berpotensi meningkat,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis, (19/3).

Menurutnya, fenomena social distancing atau bekerja dari rumah (WFH) rata-rata sudah menjadi standar yang diterapkan saat ini.

“Pertemuan langsung sudah dihindari yang berarti kebutuhan mereka untuk pengantaran barang dan order makanan pasti makin meningkat. Kondisi ini bisa menjadi momentum bagi para pemain eCommerce dan merchant ecosystem untuk lebih meningkatkan efisiensi supply-chain mereka terutama dalam menjaga level inventori khususnya dalam kondisi seperti sekarang,” ujarnya.

Adapun, Pengamat ekonomi digital dari Universitas Negeri Jakarta Karuniana Dianta Arfiando Sebayang menegaskan akan sulit bila pengemudi ojek daring (ojol) beralih fungsi sepenuhnya dari angkutan untuk manusia menjadi kurir logistik.

Terlebih apabila skema social distancing yang berlaku saat ini ditingkatkan menjadi skema lockdown.

“Apalagi bila sudah lockdown, [ojol] itu tidak ada yang bisa keluar kecuali petugas. Jadi, tidak mungkin kalau [dengan kebijakan] itu, karena dengan adanya sebagian yang bekerja di rumah pendapatan driver ojol tentunya akan berkurang dari sisi transportasi.,” terangnya.

Dia menyarankan para aplikator, memberikan pengawasan dan dapat melakukan edukasi kepada para mitra pengemudi ojol. Hal itu diharapkan dapat membuat para pengemudi ojek daring dapat tetap bekerja di tengah wabah corona.

“Salah satunya SOP yang dapat diterapkan untuk memberikan driver alat Kesehatan dan keamanan diri, seperti masker. Deteksi dini menjadi langkah yang tepat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper