Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utamakan Keselamatan, ALFI Tak Permasalahkan Lockdown

Kebijakan karantina wilayah (lockdown) tidak akan dilakukan secara nasional dan mungkin saja hanya bersifat regional di kabupaten atau kota atau provinsi dari wilayah masing-masing.
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai dalam kondisi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang meluas kepentingan negara dan masyarakat menjadi hal yang paling penting.

Ketua Umum DPP ALFI Yuki Nugrahawan melihat kebijakan karantina wilayah (lockdown) tidak akan dilakukan secara nasional dan mungkin saja hanya bersifat regional di kabupaten atau kota atau provinsi dari wilayah masing-masing.

"Keputusan akan lockdown ataupun tidak tentunya pemerintah akan melihat dari seluruh aspek bukan saja dari sisi kepentingan ekonomi semata jadi bukan pertanyaan siap atau tidak siap," jelasnya, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana penanganan terhadap kondisi pandemi virus corona. Kegiatan logistik, lanjutnya, harus tetap karena berkaitan dengan seluruh distribusi nasional.

Kebutuhan itu, ungkapnya, mencakup kebutuhan pokok sehari-hari, barang medis yang diperlukan untuk menghadapi virus corona itu sendiri, jalur ekspor dan impor melalui jalur darat, laut, udara dan kereta api.

Oleh karena itu, ALFI menilai mata rantai pasok (supply chain) tetap harus dijaga sebaik mungkin dan dengan standar operasional prosedur yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Yuki mencontohkan Malaysia yang sudah memutuskan lockdown, tetapi semua kegiatan distribusi masih berjalan seperti biasa kendati ada penurunan di sana.

Sejauh ini, kata dia, semua antisipasi telah dilakukan pelaku termasuk mengusulkan insentif untuk semua kegiatan logistik dan moda transportasinya.

Sejumlah insentif tersebut yakni pelaku memerlukan percepatan kemudahan impor bahan baku tujuan ekspor dan segera mendorong terealisasikannya National Logistics System (NLE).

Selain itu perlu pula mendorong optimalisasi dan efisiensi distribusi hasil pertanian dan perkebunan dalam negeri dan percepatan integrasi sistem digitalisasi transaksi impor ekspor (cross border). Sementara itu, stimulus domestik dalam janga menengah melalui pemberian kemudahan izin usaha investasi dan perpajakan bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper