Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan arus mudik dan balik Lebaran 2020 bakal didominasi oleh pengguna kendaraan pribadi seiring dengan penyebaran virus corona (Covid-19).
Prediksi tersebut membuat Kementerian melakukan antisipasi melalui sejumlah skema apabila virus ganas asal Wuhan tersebut menyebar luas.
"Pasalnya, dengan penyebaran virus corona kalau memang skema ini meluas pikiran saya masyarakat pasti banyak yang menggunakan kendaraan pribadi. Saya berdoa saja semoga tidak seperti itu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Jumat (13/3/2020).
Menurutnya, kondisi tersebut akan menyebabkan para pemudik tentu cenderung akan menghindari angkutan umum. Padahal, selama ini pemerintah terus mendorong masyarakat untuk mudik dengan menggunakan angkutan umum.
Pihaknya berharap penyebaran virus corona semakin mereda seiring berjalannya waktu sehingga pemerintah masih punya waktu untuk pemulihan terhadap seluruh dampaknya.
"Kalau [virus] corona terjadi artinya kecenderungan kendaraan pribadi banyak, itu yang akan kami antisipasi," tegasnya.
Baca Juga
Dengan demikian, jalan alternatif pun kini tidak luput dari indentifikasi pemerintah guna mengurangi kepadatan saat lalu lintas mudik dan balik Lebaran 2020.
Pihaknya mulai mengidentifikasi beberapa lokasi yang berpotensi menimbulkan persoalan lalu lintas saat Lebaran seperti jalan tol relatif sudah mulus melalui pemberlakukan contra flow dan one way juga sudah dikoordinasikan dengan Korlantas Polri.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengidentifikasi jalur timur yang melalui Nagreg, Garut. Dinas Bina Marga pun tengah melebarkan jalan di Limbangan sepanjang 2 Km dengan lebar kiri dan kanan 2 meter.
"Tinggal saya akan pemodelan menggunakan aplikasi yang ada untuk melihat potensi kecenderungan saat lebaran potensinya seperti apa, sehingga nanti ada gambaran terhadap berapa volume lalu lintasnya," urainya.