Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki rencana memperkuat struktur permodalan melalui melanisme penawaran umum saham publik secara perdana (initial public offering/IPO) terhadap anak usahanya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menuturkan mekanisme IPO melalui anak usaha akan lebih fleksibel dibandingkan dengan induk usaha yang memiliki tanggung jawab penugasan proyek dari pemerintah pusat.
"Besar potensinya untuk meng-IPO kan anak usaha lebih cepat. Anak usaha akan kami buat sefleksibel mungkin. Rencana ini akan mulai dipersiapkan paling cepat dua tahun hingga tiga tahun mendatang," katanya ketika berkunjung ke Bisnis Indonesia, Rabu (11/3/2020).
William membeberkan dalam waktu dekat akan membentuk sejumlah anak usaha, diantaranya anak usaha patungan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Anak usaha bernama PT Moda integrasi transportasi jabodetabek (MITJ) tidak hanya sebagai holding dalam operasional sarana perkeretaapian, tetapi juga dalam mengelola transit oriented development (TOD), salah satunya di Sudirman.
Potensi pendapatan anak usaha akan banyak berasal dari TOD yang saat ini telah memiliki 13 stasiun MRT.
Baca Juga
Anak usaha lainnya, lanjutnya, akan berasal dari lini bisnis tiket yang melakukan pemisahan (spin off). Nantinya sistem tiket akan dilalukan secara terintegrasi satu kartu atau melalui QR code.
"Kami sudah pelan pelan bikin dengan KCI [PT Kereta Commuter Indonesia]. Kartu satu bisa naik ke semua atau QR code ini sudah kita tes dengan MRT. Jadi ini nanti satu anak usaha,"tekannya.