Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ninja Xpress Bidik Ekspansi ke Kota Sekunder

Selain membuka layanan yang lebih luas, Ninja Xpress juga akan meningkatkan produktivitas dengan menambah sejumlah titik gudang sortir.
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA - Ninja Xpress membidik peluang untuk membuka layanan ke kota-kota sekunder pada tahun ini, khususnya di beberapa ibu kota provinsi hingga kabupaten/kota.

Country Head Ninja Xpress Eric Saputra mengatakan saat ini belum mampu menjangkau layanan ke sejumlah ibu kota provinsi. Selain itu, masih ada peluang untuk membuka lebih banyak kota di pelosok Indonesia termasuk sejumlah pulau yang padat populasinya.

“Kira-kira [jumlah gerai] berapa belum bisa definisikan. Seluruh ibu kota provinsi harusnya ada layanan kami, tetapi masih ada yang belum. Ini jadi fokus kami,” jelasnya, Rabu (11/3/2020).

Selain membuka layanan yang lebih luas, pihaknya juga akan meningkatkan produktivitas dengan menambah sejumlah titik gudang sortir. Saat ini, perusahaan telah ada sebanyak 400 titik di seluruh Indonesia.

Penambahan titik akan disesuaikan dengan target volume pengiriman yang hendak dicapai.

Menurutnya kendati tingkat cakupan gudang sortir bisa dikatakan sudah mencapai 100 persen, tetapi untuk titik dalam kotanya. Saat ini fokus pengiriman masih berasal di Medan dan kota besar di Jawa.

“Kalau sekarang di Jakarta ada 50 stasiun, maka untuk menambah kecepatan pengiriman perlu menjadi 70 atau 80 stasiun lagi supaya lebih produktif. Kota besar di jawa masih jadi destinasi utama,” imbuhnya.

Secara kinerja, hingga tahun lalu Ninja telah bisa melayani melayani Cash on Delivery (COD) hingga seluruh pelosok Indonesia. Dia mencontohkan untuk Papua juga sudah bisa melakukan pembayaran cash ketika kurir tiba.

Layanan tersebut, akunya, mendorong pertumbuhan pengiriman yang melesat. Pada tahun lalu volume pengiriman tumbuh sebesar empat kali lipat dengan rata-rata per hari sebanyak 40.000 kali dibandingkan dengan pada 2018. Bahkan pengiriman sebanyak 56 juta paket telah dicapai pada September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper