Bisnis.com, JAKARTA –Produksi minyak bumi per Februari 2019 tercatat 728,000 barel per hari (bph) atau di bawah target produksi siap jual (lifting) 755.000 bph.
Untuk kinerja produksi gas bumi tercatat 7.145 mmscfd atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 6.670 mmscfd. Selain itu, realisasi investasi hulu mgias tercatat US$1,87 miliar per Februari lalu.
Berdasarkan catatan SKK Migas, sampai awal Maret 2020, masih terdapat beberapa KKKS yang belum mencapai target produksi karena beberapa alasan. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ada KKKS yang sudah melaksanakan kegiatan, tapi hasil yang diperoleh tidak sebesar yang diperkirakan.
SKK Migas terus melakukan evaluasi untuk memastikan agar kegiatan yang dilakukan dapat mendukung pelaksanaan capaian target produksi di ke depannya, terutama dalam mencapai target 1 juta barel.
Guna kegiatan investasi dan produksi KKKS, SKK Migas memanggil untuk mencari solusi dengan KKKS yang tidak dapat merealisasi produksi sesuai target.
"Untuk itu kami akan mengevaluasi program KKKS dan memastikan agar produksi sesuai target,” jelasnya, dalam keterangan pers, Rabu (11/3/2020).
Baca Juga
Kendati ada beberapa KKKS yang belum mencapai kinerja optimal, ada tujuh produsen minyak yang mencatatkan kinerja di atas target, yakni Mobil Cepu Ltd, Chevron Pacific Indonesia, Pertamina Hulu Energy ONWJ, Medco E&P Natuna, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Medco E&P Rimau dan JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi LTD.
Pelampauan target tertinggi dicapai oleh Medco E&P Natuna yang mencapai 119,6 persen dari target APBN. Dwi menambahkan pihaknya terus melakukan pengawasan dan meningkatkan intensitas koordinasi dengan KKKS.
“Kami terus koordinasi untuk membahas langkah-langkah peningkatkan kinerja operasional hulu migas dan pelaksanaan program sesuai Work, Program and Budget (WP&B) tahun 2020,” katanya.
Selain tujuh produsen minyak tersebut, terdapat empat KKKS produsen gas yang melampaui target yakni Pertamina Hulu Mahakam, ENI Muara Bakau BV, Premier Oil Indonesia dan Petrochina International Jabung LTD. Pelampauan produksi tertinggi dicapai oleh Premier Oil Indonesia yang mencapai 121,2 persen dari target perhitungan APBN.