Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Turun? Ini Jawaban Pertamina

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina menyerahkan sepenuhnya keputusan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) kepada pemerintah.
Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan penyesuaian harga bahan bakar minyak seiring dengan menurunnya harga minyak dunia merupakan wewenang pemerintah.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina menyerahkan sepenuhnya keputusan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) kepada pemerintah.

“Bukan di Pertamina harga itu kan di pemerintah,” katanya di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif masih belum berkomentar banyak terkait dengan penurunan harga minyak dunia. Pasalnya, pihaknya masih harus melakukan kajian lebih mendalam.

Arifin mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait guna menentukan langkah selanjutnya.

“Akan ratas dulu. Intinya ini kan sementara, kita lihat dulu perkembangan seperti apa. Nanti kita antisipasi,” ujarnya.

Di lain pihak, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan penurunan harga minyak akan memberikan angin segar untuk sektor hilir minyak dan gas bumi (bumi).

Menurutnya, dengan sentimen tersebut maka diharapkan harga BBM yang sampai ke masyarakat akan menjadi lebih murah.

“Selain itu, dengan murahnya harga minyak setidaknya bisa mengurangi CAD karena harga minyak murah,” katanya.

Pertamina mengendalikan pasar BBM retail sebesar 97 persen pada tahun lalu, sementara segmen industri sebesar 75 persen. Untuk oli, Pertamina memiliki pangsa pasar sebesar 53 persen dan 100 persen utnuk avtur.

Berdasarkan data Pertimana, pada 2019 perusahaan migas pelat merah itu merealisasikan impor minyak mentah sebanyak 87,06 BBL dengan nominal US$5,7 miliar.

Sementara itu, impor BBM pada 2019 tercatat sebanyak  128,42 BBL dengan nominal US$8,87 miliar.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan Pertamina harus segera menurunkan semua harga BBM, baik harga BBM non-subsidi, maupun harga BBM subsidi.

“Pertamina jangan hanya menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia naik, tapi juga harus menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun,” katanya.

Adapun untuk pembentukan harga bbm umum berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 187 K/10/MEM/2019 yang diteken pada 7 Oktober 2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper