Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai peristiwa yang terjadi sejak awal tahun ini seperti banjir dan wabah virus corona di Indonesia berdampak pada terhambatnya transaksi properti baik jenis properti sekunder maupun primer.
Kondisi tersebut semakin terlihat sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua WNI yang terpapar virus corona pada Senin (2/3/2020) pekan lalu.
Executive Director 99 Group Irvan Ariesdhana mengatakan bahwa musibah banjir dan wabah corona memang tidak berdampak langsung pada segi pencarian properti dan koreksi harga jual di situs 99.co, tetapi dampaknya lebih terasa dari segi transaksi.
"Kalau sebelum diumumkan kasus corona [di Indonesia] itu orang-orang masih pada cuek tidak terpengaruh. Nah, begitu ada korban corona langsung berasa, ada ngerem [transaksi]," kata dia pada Bisnis, Minggu (8/3/2020).
Laporan sementara, dia mengatakan bahwa penurunan transaksi tersebut memang tidak terlalu drastis. Namun, dampak virus corona juga membawa efek domino.
Dampaknya terasa pada agenda kegiatan para pengembang terhadap pemasaran yang terbilang sepi. Kemudian, perencanaan dari sebagian pengembang juga disebutnya ditunda untuk sementara sampai kondisi pasar kembali kondusif.
Baca Juga
Irvan mengaku bahwa calon pembeli rata-rata membatasi bahkan membatalkan perjanjian untuk melihat secara langsung unit-unit yang dipasarkan oleh pengembang sehingga berimbas pada kegiatan transaksi.
Kendati demikian, Irvan yakin bahwa tantangan ini hanya bersifat sementara waktu dengan catatan bahwa wabah virus corona di Indonesia ini cepat selesai dan tertangani dengan baik.
Dengan begitu, agenda penjualan properti yang sebelumnya terhambat diyakini akan kembali pulih. Sebaliknya, jika sentimen virus corona ini terus menerus berlangsung, maka dampak ke penjualan akan jauh lebih terasa.