Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Minta Produsen Masker Prioritaskan Pasar Dalam Negeri

Pemerintah meminta para produsen masker Indonesia memilih untuk memasok ke dalam negeri dibandingkan ekspor, untuk sementara waktu.
Pedagang masker/Antara
Pedagang masker/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengimbau para produsen masker dalam negeri memprioritaskan pasar domestik alih-alih mengekspor produk tersebut menyusul konfirmasi kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia.

"Kami akan mengimbau produsen untuk tidak mengekspor. Kebutuhan dalam negeri kita prioritaskan, itu yang pertama," ujar Agus di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Dia pun mengharapkan produktivitas produsen masker nasional dapat digenjot demi memenuhi lonjakan permintaan dalam negeri. Sebagaimana diberitaka dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pusat-pusat perbelanjaan melaporkan adanya lonjakan permintaan alat-alat kesehatan.

"Jadi kita imbau produsen untuk meningkatkan produksinya dan juga harus memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu," imbuhnya.

Agus menambahkan bahwa kelangkaan pasokan yang kerap ditemui saat ini terjadi karena masih adanya praktik penimbunan dan permainan harga. Dia pun mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan dan meminta pelaku usaha menjual produk dengan mengacu pada biaya produksinya.

"Mengenai harga masker itu ya disesuaikan dengan kebutuhan dan production cost. Pemerintah mengimbau bahwa harga-harga tersebut harus sesuai dengan layaknya yang biasa dijual," kata Agus.

Kasus penimbunan masker dan cairan antiseptik menjadi marak usai pemerintah memastikan bahwa terdapat dua pasien positif COVID-19. Kondisi ini pun diikuti oleh kenaikan harga yang tak wajar di sejumlah kanal-kanal perdagangan.

Survei oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menunjukkan adanya peningkatan permintaan masker sejak Februari lalu yang tidak diiringi kenaikan pasokan. Adapun sampai saat ini tercatat terdapat 28 produsen masker dalam negeri yang diawasi oleh Kementerian Kesehatan dengan distribusi oleh 28 pelaku usaha. Sementara itu, untuk produk impor, didistribusikan oleh 22 pelaku usaha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper