Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengaku akan lebih mengaktifkan kegiatan eksplorasi di aset yang dikelolanya ataupun potensi wilayah kerja minyak lainnya.
Hal ini dilakukan perseroan, untuk mendukung pemerintah mencapai target produksi siap jual (lifting) minyak 1 juta barel pada 2030.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan pencarian lapangan produksi diarahkan untuk akuisisi lapangan di luar negeri. Sementara untuk lapangan eksplorasi, diarahkan untuk aset dalam negeri.
Dharmawan pun menjelaskan mengapa Pertamina mengakuisisi hak partisipasi Blok Southeast Jambi dari Repsol.
"Southeast Jambi [kami akuisisi] karena cekungan ini mempunyai potensi yet to find hidrokarbon yang menjanjikan," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Pada saat ini Repsol Exploracion South East Jambi B.V. bertindak selaku operator Wilayah Southeast Jambi .
Baca Juga
Sebelumnya, secara resmi penandatanganan kerjasama dilakukan oleh kedua belah pihak, Repsol Exploracion South East Jambi B.V. dan PHE Southeast Jambi, Rabu (26/2/2020).
Hanya saja, Dharmawan belum dapat mengungkapkan besaran potensi hidrokarbon yang ada di blok migas tersebut. "Tetap juri akhirnya adalah pengeboran sumur eksplorasi," katanya.
Untuk memastikan cadangan migas, Pertamina akan mendukung Repsol dalam melakukan studi seismik. Dharmawan mengatakan potensi sesungguhnya baru akan diketahui seetelah seluruh kegiatan pengeboran sumur eksplorasi diselesaikan.
Tahun ini, Pertamina menargetkan produksi migas sebesar 923.000 BOEPD.