Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tetap meminta realisasi target lifting minyak 1 juta barel per hari dipercepat menjadi 2025.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa target lifting minyak sebesar 1 juta bph bisa tercapai pada 2026 seiring dengan selesainya proyek pembangunan kilang perseroan.
Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pihaknya tetap menginginkan target tersebut pada 2025.
“Kami berharap 2025 atau lebih cepat dari itu, kita bisa satu juta barel lima tahun lah dari sekarang,” ujarnya di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya optimistis bisa merealisasikan target lifting minyak pada 2026. Hal itu mengacu dengan progres pembangunan kilang baru yang sebagian besar ditargetkan rampung pada 2026.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada saat ini Pertamina memiliki beberapa inisiatif untuk pengembangan kilang baik RDMP (Refinery Development Master Plan) maupun GRR (Gross Root Refinery) yang akan rampung hingga 2026.
Baca Juga
Untuk proyek RDMP, Pertamina sedang mengembangkan RDMP Balongan, RDMP Dumai, RDMP Cilacap, dan RDMP Balikpapan. Sementara itu, untuk proyek GRR, Pertamina sedang mengerjakan GRR Tuban, dan GRR Bontang.
Dengan adanya empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua Grass Root Refinery (GRR), kapasitas kilang Pertamina menjadi 2 juta barel per hari (bph) pada 2026 dengan volume produksi BBM sebesar 200 juta liter per hari.
“Optimisme itu karena 2026 sebagian besar dari kilang-kilang baru yang kami bangun sudah dapat berproduksi,” katanya di Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, menyatakan pihaknya terus memacu pembangunan kilang tersebut agar rampung sesuai dengan target.
Dia menjelaskan, pembangunan Kilang Balikpapan kini progresnya sudah lebih dari 13 persen dan ditargetkan mencapai 40 persen pada tahun ini. Sementara target pembangunan Kilang Balongan dan Cilacap masing-masing 10 persen.
“Pertamina terus melakukan akselerasi pembangunan kilang,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Jumat (28/2/2020).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menilai Pertamina bisa saja merealiasikan target lifting minyak pada 2026 dengan catatan perusahaan pelat merah tersebut mengakselerasi investasinya.
Kendati demikian, Dwi mengatakan bahwa, target lifting 1 juta bph tersebut merupakan tanggung jawab seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bukan hanya Pertamina.
“1 juta barel ini kan tergantung dari seberapa investasi yang bisa dikeluarkan masing masing KKKS,” jelasnya.