Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan kajian terkait dengan target produksi siap jual (lifting) minyak 1 juta barel per hari (bph) yang diminta dipercepat pada 2025.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengkaji dan mempelajari untuk target lifting minyak 1 juta bph pada 2025 tersebut.
Menurutnya, target pada 2030 sebelumnya sudah diperhitungkan dengan pertimbangan adanya penemuan besar dari hasil kegiatan eksplorasi.
“2025 kami mau kaji dulu, bisa atau tidak tergantung technical potential. Kalau 2030 termasuk hasil discovery eksplorasi tentunya,” ujarnya kapada Bisnis.com, Jumat (7/2/2020).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kajian yang dilakukan tersebut menurutnya akan memakan waktu yang tidak singkat.
Pasalnya, untuk melakukan kajian kegiatan subsurface tidak bisa dilakukan secara instan karena tingkat kesulitannya.
“Kalau data yang kami punya sekarang bisanya di 2030 untuk 1 juta bopd itu. Kalau ada data baru bisa saja berubah. Kami kan tidak pernah bisa selalu akurat prediksi reservoir. Ilmu petroleum itu sangat kompleks,” jelasnya.