Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Siap Jemput 13.000 Jemaah Indonesia dari Arab

Adapun, keberangkatan penerbangan tersebut akan dilakukan tanpa penumpang, atau hanya awak kabin.
Pekerja melakukan bongkar muat bagasi penumpang pesawat Lion Air, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat./Bisnis-Rachman
Pekerja melakukan bongkar muat bagasi penumpang pesawat Lion Air, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group akan pulangkan 13.000 jemaah umrah dari Arab Saudi ke Indonesia usai pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara warga asing masuk sebagai antisipasi virus Corona (Covid-19).

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan penundaan sementara ini dilakukan sesuai dengan pemberitahuan resmi dari pihak regulator Kerajaan Arab Saudi. Adapun, keberangkatan penerbangan tersebut akan dilakukan tanpa penumpang, atau hanya awak kabin.

"Kami telah berkomunikasi dengan para tamu jemaah yang sudah berada di Jeddah dan Madinah perihal proses kepulangan. Lion Air mempersiapkan penerbangan dari Indonesia yang membawa awak pesawat dan tanpa penumpang guna penjemputan sesuai jadwal," jelasnya, Jumat (28/2/2020).

Dia menambahkan penerbangan penjemputan Lion Air (fase kepulangan) akan melayani kurang lebih 13.000 tamu jamaah, dari Madinah yakni Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) dan Jeddah yakni Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED).

Dalam mengakomodir penerbangan penjemputan, pihaknya akan mengoperasikan pesawat berbadan lebar (wide body), antara lain Airbus 330-300CEO berkapasitas 440 dan Airbus 330-900NEO yang memiliki 436 kapasitas kursi.

Danang mengklaim semua armada telah dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).

"Lion Air akan terus memantau dan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat di Arab Saudi serta akan menyampaikan pemberitahuan berdasarkan perkembangan terbaru," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper