Bisnis.com, JAKARTA--Kedutaan Besar Indonesia di Pakistan terus mengedukasi pelaku usaha di Karachi terkait industri minyak sawit Indonesia. Produk minyak sawit atau crude palm oil (CPO) asal Indonesia tak dinyana menguasai pasardi Pakistan.
Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amrie mengatakan, minyak kelapa sawit merupakan salah satu produk ekspor utama Indonesia ke Pakistan. Pada2019, neraca perdagangan Indonesia-Pakistan surplus senilai US$1,5 miliar yang mana sebagian besa disumbang dari ekspor minyak sawit.
"Minyak sawit telah berkontribusi penting dalam perekonomian Indonesia dan Pakistan. Bagi Indonesia merupakan salah satu komoditas ekspor andalan, sementara bagi Pakistan merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pertumbuhan industri makanan," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (18/2/2020).
Untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha di Pakistan, KBRI menggelar seminar bertajuk “Health, Nutritional Benefits & Potential Profitability of Palm Oil" di Karachi. Seminar itu bertujuan menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh CPO dan produk-produk turunannya.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 160 orang dari kalangan industri importir, distributor dan para manajer pemasaran minyak kelapa sawit. Iwan menuturkan saat ini indonesia mendominasi pasar di pakistan dengan pangsa sekitar 80 persen sedangkan sisanya berasal dari Malaysia.
Dia menambahkan, sektor industri turunan CPO di Pakistan juga telah menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 58.000 orang dan menjadi penyumbang pajak ketiga terbesar bagi Pakistan senilai US$654 juta.
"Dengan kata lain, minyak kelapa sawit merupakan komoditas yang penting bagi Pakistan dan Indonesia dapat terus berperan di sektor tersebut," imbuh Iwan.