Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia perlu bersiap untuk menangkap peluang ekonomi melalui kesertaan di dua acara akbar berskala internasional, yakni Hannover Messe 2020 dan World Expo Dubai 2020.
Presiden Joko Widodo, dalam pembukaan Rapat Terbatas (Ratas) dengan topik Persiapan Hannover Messe 2020 dan World Expo Dubai 2020, menyampaikan para pihak terkait perlu mempersiapkan secara detail agar dapat menangkap peluang ekonomi dari dua acara tersebut.
"Saya kira penting kita persiapkan sedetil mungkin dan yang pertama untuk Hannover Messe 2020 karena waktunya sudah sangat mepet sekali tinggal 2 bulan lagi," paparnya saat membuka Ratas, Senin (17/2/2020).
Menurut Jokowi, Indonesia sebagai negara emerging tengah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi. Hal ini penting untuk ditampilkan dalam acara akbar tersebut.
Sejumlah potensi kerja sama yang dapat dijalin melalui acara Hannover Messe 2020 ialah pengembangan industri energi ramah lingkungan, seperti biodiesel.
Indonesia juga menawarkan potensi nikel terbesar di dunia yang nantinya bisa menghasilkan lithium ion battery. Baterai listrik dipercaya berperan penting dalam penggunaan energi masa depan.
"Ini benar-benar harus diambil manfaatnya, peluangnya sebesar-besarnya bagi peningkatan ekononi negara kita," imbuhnya.
Kesertaan Indonesia dalam event internasional juga menjadi pintu masuk promosi perdagangan pariwisata dan investasi.
Hannover Messe 2020 akan diikuti oleh 91 negara, dihadiri oleh lebih dari 200.000 pengunjung, dimana 68% adalah CEO perusahaan besar. Oleh karena itu, sambung Jokowi, diperkirakan acara itu dapat mendorong sekitar 6,5 juta kontak bisnis.
Adapun, dalam World Expo Dubai 2020, Indonesia juga harus bisa menangkapnya sebagai peluang promosi potensi ekonomi indonesia.
Acara yang berlangsung 6 bulan ini akan diikuti oleh 192 negara, dan diperkirakan akan dihadiri oleh 25 juta pengunjung.
Menurut Jokowi, acara ini juga bisa menjadi hub, membangun jembatan ekonomi, terutama dengan negara-negata di Timur Tengah dan Afrika, sebagai negara emerging economy.
Karena durasi waktu pameran cukup panjang, yaitu 6 bulan, Jokowi meminta ada proses seleksi dan kurasi terkait produk yang dipamerkan, serta terkait pertunjukan seni.
"Pastikan acara setiap harinya menarik, tawarkan kesempatan investasi produk inovasi unggulan serta produk pariwisata kita yang kaya dan beragam," ujarnya.
Jokowi menambahkan, kekayaan budaya seperti tarian, baju adat, makanan, kerajinan tangan, dan berbagai produk dari UMKM harus terekspos dalam acara ini.
Fakta Hannover Messe 2020
Hannover Messe merupakan pameran internasional tahunan di bidang teknologi manufaktur industri yang menampilkan berbagai hasil penelitian dan pengembangan, inovasi startup, teknologi informasi (IT), robotika, energi, kendaraan listrik, solusi logistik serta sektor-sektor lainnya.
Pameran itu pun sudah berlangsung selama 72 tahun. Pada 2019, pengunjungnya mencapai 215.000 orang dari 91 negara dengan diikuti lebih dari 6.500 exhibitors yang mewakili 73 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontrak bisnis.
Pameran terkemuka itu akan kembali berlangsung di Hannover, Jerman, tanggal 20-24 April 2020.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia akan berdiri di area seluas 2.548 meter persegi dan menampilkan karya pelaku industri di lima sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik.
Fakta World Expo Dubai 2020
Acara ini merupakan ajang pertemuan bisnis dan kerja sama antara 192 negara.
Waktu pelaksanaan : 20 Oktober 2020—10 April 2021
Luas kawasan : 4,38 km2 atau 43.800 hektare (ha)
Target pengunjung : 25 juta orang, 70% berasal dari luar UEA
Investasi proyek : US$9 miliar, dimana pelaku UKM mendapatkan alokasi US$1 miliar
Potensi lapangan kerja : 905.200 orang
Paviliun Indonesia
Luas kawasan : 438 ha
Konsep : Indonesia Emas 2025
Investasi proyek : sekitar Rp400 miliar
Pengembang : PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Penyelenggara : PT Samudra Dyan Praga