Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mimpi Besar Ahok Untuk Pertamina, Kapitalisasi Pasar US$100 miliar!

Pertamina akan melakukan road show bertemu investor ataupun perusahaan migas nasional (NOC) pada Juni atau Juli mendatang.
BASUKI TJAHAJA PURNAMA. Antara
BASUKI TJAHAJA PURNAMA. Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menggerakkan anak dan cucu usaha PT Pertamina (Persero) melantai di bursa menjadi visi ke depan perusahaan pelat merah dengan aset terbesar ini. 

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purmana (BTP) mengatakan dalam perencanaan ke depan Pertamina grup akan memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$100 miliar dari anak usaha.

"Kami ingin anak perusahaan melantai ke bursa, bukan Pertamina [induk]. Karena pendapatan dan pengeluaran datang dari anak usaha," katanya, dalam video Youtube yang diunggah oleh Atlantic Council.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan road show bertemu investor ataupun perusahaan migas nasional (NOC) pada Juni atau Juli mendatang.

Belum lama ini, Moody's menyematkan peringkat Baa2 untuk surat utang PT Pertamina (Persero). Senior VP Moody's Vikas Halan mengatakan bahwa peringkat tersebut mencerminkan posisi Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas yang strategis di Indonesia.

Pada saat yang sama, peringkat utang Pertamina memperhitungkan dukungan yang besar dari pemerintah Indonesia karena ketergantungan kedua belah pihak.

Adapun, penilaian Moody's didasarkan pada peran penting Pertamina dalam eksplorasi migas di dalam negeri yang strategi dan anggarannya diawasi dengan ketat oleh negara.

Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan upaya meningkatkan kapitalisasi pasar sekaligus dengan pengembangan anak usaha.

"Anak usaha [Pertamina] yang sudah di IPO kan, [menyesuaikan] kebutuhan pengembangam ke depan. Lalu market attractiveness. Lalu pastinya butuh dana ke depan," katanya, di Gedung DPR, Senin (3/2/2020). 

Hanya saja, menurutnya, perlu kajian lebih mendalam opsi membuat anak usaha menjadi perusahaan terbuka dari pada melakukan pinjaman modal.  Selain itu, pihaknya telah memiliki kajian internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper