Bisnis.com, JAKARTA – Pameran hunian Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 mulai digelar pada 15 Februari hingga 21 Februari 2020 di Jakarta Convention Center (JCC).
Pameran tahunan ini menjadi ajang bagi para pengembang, baik pengembang besar hingga pengembang rumah subsidi untuk menawarkan produk terbaiknya dengan berbagai promo harga.
Dirut BTN Pahala Nugraha Mansyuri melaporkan bahwa saat ini Bank BTN sudah menyalurkan sebanyak Rp193 triliun kredit perumahan. Adapun, Bank BTN menyerap pangsa pasar hingga 40 persen dengan 91 persen di antaranya berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.
"Kami fokus mengedepankan pembiayaan perumahan bagi sektor nonformal," kata Pahala pada pembukaan IPEX 2020 di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
BTN pada 2020 ini menargetkan untuk bisa mulai menyalurkan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Selain itu, 2020 ini BTN juga akan memulai penyaluran kredit melalui Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Program sejuta rumah yang masih berlanjut juga disikapi oleh BTN dengan tetap menyalurkan berbagai kredit rumah subsidi yakni KPR salah satunya bagi Paguyuban Pencukur Rambut Garut [PPRG],"kata Pahala.
Pahala mengungkapkan BTN sudah menyalurkan 2015-2019 sebanyak 3,1 juta unit dan khusus pada 2019 BTN menyalurkan sekitar 800.000 unit.
"Kami melihat bahwa sektor yang bisa mendorong investasi ke depan adalah lewat properti, karena properti memiliki multiplier effect ke 170-an industri turunannya. Kami harapkan bisa bertahan di tengah banyaknya ancaman, baik ekonomi, virus corona dan sebagainya," lanjut Pahala.
Ditambah dengan berbagai kebijakan bisa memberikan dorongan dan stimulan kepada sektor properti, Pahala mengharapkan di IPEX masyarakat dapat meninjau langsung proeprti yang ditawarkan pengembang dari aspek harga, lokasi, bentuk hunian.
Dalam gelaran ini, BTN juga memberikan kemudahan dan keringanan memberikan suku bunga KPR mulai dari 5,7 persen fix setahun bebas biaya provisi, administrasi, appraisal, dan gratis asuransi jiwa, serta cashback sesuai plafon kredit.
"Kami berharap dan optimistis BTN mampu membukukan izin prinsip senilai Rp3triliun," tutup Pahala