Bisnis.com, JAKARTA - DPP Real Estate Indonesia (REI) siap menggelontorkan investasi Rp1.000 triliun di sektor properti dalam proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan angka tersebut merupakan akumulasi yang bisa dikeluarkan pengembang dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan untuk pembangunan properti.
"Saya pernah ngomong, REI siap mendukung [proyek IKN] dengan Rp1.000 triliun. Karena apa? Tanah sudah disiapkan pemerintah, tinggal kita sharing bikin klaster, kita jual, dananya untuk bangun prasarana," ujar Totok kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Menurut Totok, dana pemerintah bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasana gedung pemerintahan. Sementara REI, siap membangun proyek lain seperti pembangunan rumah sakit dan kawasan hunian.
Totok juga tidak memungkiri minat pengembang bisa saja dilakukan melalui mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam proyek tersebut.
Hanya saja, Totok mengatakan bahwa perencanaan dan konsep dari proyek IKN tersebut harus dipikirkan secara matang. Jangan sampai, pembangunan dari pihak swasta sudah dilaksanakan akan tetapi pemerintah sendiri belum memulainya.
Baca Juga
"Jangan nanti swasta bangun klaster, tapi pemerintah gak bangun-bangun gedungnya. Jadilah kita juga nunggu. Wait and see. Semua jadi saling menunggu," tuturnya.
Totok mengaku belum tahu kapan pengembang akan mulai masuk dalam proyek IKN. Hanya saja, dia sebelumnya pernah menyampaikan ke pihak terkait jika para pengembang di bawah asosiasi REI diminta dilibatkan.
"Saya tergantung badan [otoritas]. Saya sudah mengajukan agar REI dilibatkan," pungkasnya