Bisnis.com, JAKARTA – Mengawal 2020 dengan kepercayaan diri, pengembang properti Paramount Land memperkenalkan produk properti komersial baru yakni Arcadia Grade di Gading Serpong yang dijual mulai Rp990 jutaan per unit.
Associate Director Paramount Land M. Nawawi mengatakan bahwa saat ini populasi anak muda terus berkembang sehingga memerlukan penunjang gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, saat ini banyak pula anak muda yang tertarik untuk membuka usaha sendiri.
“Menyediakan kawasan komersial menjadi upaya kami meyerap kebutuhan-kebutuhan itu. Potensinya semakin besar di Gading Serpong lantaran lokasinya sudah sangat strategis dengan akses yang mudah dijangkau,” katanya pada media gathering di Serpong, Selasa (11/2/2020).
Nantinya ruko tersebut akan dipasarkan dengan beberapa tipe yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha awal seperti anak muda dan juga ukuran besar untuk pengusaha yang sudah mapan. Arcadia Grande nantinya akan tersedia dalam ukuran 4,5x15 meter persegi sampai 5,5x15 meter persegi.
Adapun, kawasan komersial tersebut nantinya akan tersedia sebanyak 133 unit dan akan terbuka bagi berbagai tenant dari usaha lifestyle, makanan, dan minuman.
“Dari 133 unit ini kami akan pasarkan secara bertahap. Karena baru akan dilakukan pengenalan, kami mau tahu dulu bagaimana animonya. Untuk tahap pertama kami pasarkan sebanyak 45 unit,” ungkap Nawawi.
Baca Juga
Arcadia Grande dibanderol dengan harga Rp990 juta untuk ukuran terkecil hingga di atas Rp3 miliar untuk tipe yang paling besar dan berada di hoek.
Dengan produk terbarunya ini membuat properti komersial yang ada di lahan Paramount Land di Gading Serpong menjadi sebanyak 20 persen.
Direktur Paramount Land Aryo Tri Ananto menambahkan, Paramount Land tahun ini memulai perkenalan produk baru dengan produk komersial lantaran melihat pasar residensial yang secara historis lesu pada periode yang sama tahun lalu.
Oleh karena itu, untuk sektor hunian Paramount Land hingga saat ini masih mengandalkan penjualan produk-produk eksisting.
Sementara itu, melihat ruko di sekitar Gading Serpong yang kebanyakan masih sepi, Aryo mengatakan salahs atu strategi Paramount Land adalah dengan mengajak tenant anchor yang bakal menjadi penarik perhatian baik bagi konsumen maupun calon tenant lainnya.
“Kami undang toko atau restoran terkenal yang usahanya sudah firm sebagai anchor sehingga nanti bisa kawasan komersial kami bisa lebih cepat ramai, nilainya naiknya lebih cepat juga, lebih cepat untungnya bagi investor juga,” lanjut Aryo.
Dari tingkat okupansi, Paramount Land optimistis bisa penuh, kendati tidak bisa tercapai langsung seketika pada saat ruko itu mulai beroperasi.
“Tahun pertama bisa terisi 20 persen-30 persen. Tahun kedua 50 persen, kemudian akhir tahun ketiga bisa 80%. Tahun keempat bisa 95 persen-100 persen. Umumnya begitu, jadi harapannya bisa seperti itu juga,” imbuh Aryo.