Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Pertumbuhan Penjualan 25 Persen, Ini Siasat Harvest City di IPEX 2020

Pengembang Harvest City di Transyogi, Cibubur, menargetkan penjualan hunian sekitar 600 unit dari tiga klaster yang dibangun dengan harga rumah berkisar Rp395 juta hingga Rp1 miliar.
Harvest City di Cibubur,/Istimewa
Harvest City di Cibubur,/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang Harvest City di Transyogi, Cibubur, menargetkan penjualan hunian sekitar 600 unit dari tiga klaster yang dibangun dengan harga rumah berkisar Rp395 juta hingga Rp1 miliar.

Target tersebut, menurut Piter Simpony, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Harvest City, untuk mengejar pertumbuhan penjualan sebesar 25 persen  pada tahun ini.

Pencapaian target tersebut termasuk dalam upaya menggenjot penjualan di ajang Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 yang dijadwalkan digelar pada 15 - 23 Februari di Jakarta.

IPEX, lanjutnya, akan menjadi momentum pertama bagi pengembang kawasan seluas 1.350 hektare di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tersebut untuk menggenjot penjualannya dengan menyediakan berbagai hadiah kejutan bagi calon pembeli.

“Kami beri konsumen bebas biaya uang muka, bebas biaya KPR, hingga beragam hadiah langsung di IPEX 2020 itu. Jadi, kami bakal buka stand di Jakarta Convention Center dengan banyak kejutan untuk konsumen,” ujar Piter.

Menurut dia melalui siaran pers, Harvest City terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas kawasan mandiri itu mengusung tema pada Februari yaitu Cinta Pertama, Rumah Pertama (First love, first home).

Dengan upaya tersebut, dia optimistis daya saing Harvest City semakin meningkat, sekaligus menjadi harapan bagi konsumen yang mendapatkan rumah impiannya.

“Ini yang kami mau tawarkan dalam pameran itu. Kami akan tawarkan produk unggulan kami, yaitu klaster Sweet Hortensia yang diluncurkan sejak akhir tahun lalu dengan progres penjualan sudah sold out sekitar 200 unit dari rencana pengembangan jurang lebih 300 unit,” ujar Piter.

Klaster favorit ini di atas lahan seluas 5,1 hektare dengan desain produk untuk kelas menengah dengan tipe unit mulai dari Sanvitalia hingga Solandra yang berukuran  30/66 m2 dan 36/72 m2.

Selain itu, pengembang kawasan mandiri ini juga menawarkan klaster Sweet Alba, Rosaline hingga ruko Orchird Boulevard. “Produk kami bervariasi dengan harga mulai dari Rp395 juta hingga Rp1 miliar,” ujar Piter.

Untuk mendukung program penjualan tersebut, manajemen Harvest City mengandeng sejumlah bank untuk memberikan KPR, seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, CIMB Niaga hingga BTN.

Dalam hal ini, termasuk pilihan konsumen yang ingin menggunakan produk KPR syariah telah tersedia kerja sama dengan sejumlah penyedia KPR syariah tersebut.

Menurut Piter ini, kawasan yang dikembangkan pihaknya memenuhi tiga syarat sebagai kawasan hunian yang ideal untuk disukai oleh pembeli sebagai end user maupun investor.

Tiga syarat itu adalah produk properti yang affordable bagi konsumen, tipikal properti kawasan mandiri, dan properti dengan pengembang yang bereputasi bagus.

“Jadi, konsumen itu mencari rumah yang sanggup mereka kredit, nah produk kami itu kalau dikredit paling cicilannya berkisar Rp3 jutaan. Ini jelas sangat bisa dibeli oleh kebanyakan konsumen di Jabodetabek. Di sisi lain, proyek kami itu sudah skala kota dengan luas kawasan mencapai 1.350 ha. Nama grup pengembang kami sendiri sudah terpercaya di industri properti nasional.”

Piter menambahkan pihaknya terus menambah fasilitas pendukung untuk Harvest City supaya penghuni yang kini mencapai 6.000 kepala keluarga bisa menjalani hidup nyaman berdiam kawasan tersebut.

“Yang sedang kami bangun adalah kawasan agrowisata dan pos polisi yang ditujukan untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi penghuni. Saat ini dalam persiapan dengan harapan bisa beroperasi pada awal tahun ini.”

Piter menyakini kawasan Transyogi, di mana Harvest City berada merupakan kawasan yang sedang tumbuh atas kolaborasi sejumlah pengembangan papan atas nasional. Sejumlah pengembang itu adalah PT Dwikarya Langgeng Sukses, sebagai pengembang Harvest City sendiri, Ciputra Group, Sinarmas Group, dan Metland Group.

Tren ini diperkirakan bakal menyusul kesuksesan kawasan Serpong yang maju berkat kolaborasi pengembangan kawasan oleh sejumlah pengembang papan atas nasional.

“Kalau kawasan dibangun secara bersama-sama oleh pengembang besar, akan sukses menjadi kawasan kawasan elit dan modern. Ini sudah dibuktikan  Serpong. Transyogi pun sudah mengarah seperti itu dengan perkiraan maju pesat dalam 5 tahun ke depan,” kata Piter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper