Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Gatot Ariyono menyebut merebaknya virus corona belum memberikan dampak terhadap komoditas batu bara.
Dia mengatakan bahwa seluruh aktivitas investasi, operasional pada sektor tambang batu bara hingga saat ini masih berjalan secara normal.
Menurutnya, kejadian tersebut belum berlangsung lama, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan. Untuk itu, hingga saat ini pihaknya belum melakukan antisipasi khusus untuk kejadian tersebut.
“Masih aman, belum ada [gangguan] mudah-mudahan tidak ada,” katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/2/2020).
Namun, dia menilai merebaknya virus corona turut memberikan dampak terhadap harga batu bara acuan (HBA) pada Februari 2020. Virus corona menjadi salah satu sentimen yang mengerek HBA.
Adanya penyebaran virus corona di China juga berpengaruh pengurangan pasokan batu bara.
Baca Juga
Adapun, HBA kembali naik pada Februari di posisi US$66,89 per ton, catatan itu tercatat meningkat dibandingkan dengan HBA pada Januari sebesar 1,45 persen yang berada pada level US$65,93 per ton.
Sementara itu, untuk komoditas nikel, Bambang mengatakan kondisinya juga masih dengan normal. Untuk ekspor nikel pig iron (NPI) hingga saat ini masih berlangsung seperti biasa.
“Kita produksi sesuai dengan sekarang saja, belum ada antisipasi, biasa normal,” katanya.